Ekspor Non Migas Singapura Anjlok, Straits Times Terkapar

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
17 July 2019 08:37
indeks Straits Times dibuka melemah 0,15% ke level 3.354,83 poin
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka memerah pada perdagangan hari ini (17/7/2018) seiring dengan torehan data perdagangan internasional non migas lebih buruk dari ekspektasi pasar.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka melemah 0,15% ke level 3.354,83 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 6 mencatatkan kenaikan harga, 19 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Empat kali berturut-turut laju ekspor non migas Negeri Singa mencatatkan kontraksi double digit.

Ekspor non migas bulan Juni turun 17,3% secara tahunan, jauh di bawah konsensus pasar yang memproyeksi penurunan 9,9%, dilansir dari Trading Economics. Capaian tersebut juga lebih dalam dari perolehan bulan Mei yang mencatatkan kontraksi 16,3% year-on-year (YoY).

Kategori produk yang anjlok paling dalam adalah produk elektronik yang merosot 31,9% secara tahunan. Ekspor barang ke China dan Hong Kong masing-masing turun 15,8% dan 38,2%, dimana ini mencerminkan pelemahan ekonomi dari Negeri Tiongkok, dilansir Financial Times.

Selain itu, ekspor produk ke Uni Eropa, yang merupakan destinasi ketiga terbesar Singapura, juga anjlok 22% secara tahunan bulan lalu, lebih parah dibandingkan bulan Mei yang melemah 10,1% secara tahunan, dilansir Financial Times.

Sementara itu pada basis bulanan yang disesuaikan secara musiman, ekspor non migas turun 7,6% menjadi S$ 12,9 miliar, dari kenaikan 5,8% yang dicatatkan pada bulan Mei, dilansir Business times.

Dengan demikian, bulan lalu neraca perdagangan Singapura hanya mampu membukukan surplus S$ 2,45 miliar, turun dari capaian bulan sebelumnya yang mencatat surplus S$ 3,96 miliar, dilansir Trading Economics.

Pekan lalu, laju pertumbuhan ekonomi Negeri Singa kuartal II-2019 tumbuh stagnan di level 0,1% secara tahunan, jauh di bawah konsensus yang mengekspektasikan ekspansi 1,1% secara tahunan, dilansir Trading Economics.

Rilis data ekspor kembali menyoroti bagaimana perlambatan prospek ekonomi global dan perang dagang yang berlarut-larut terus menekan perekonomian Singapura.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi lainnya dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Kinerja IHSG vs Straits Times Singapura, Siapa Jawaranya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular