Surplus Neraca Dagang di Bawah Perkiraan, Rupiah Tertahan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 July 2019 11:34
Rilis data perdagangan belum bisa membuat rupiah lebih perkasa lagi.
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat di perdagangan pasar spot. Namun rilis data perdagangan belum bisa membuat rupiah lebih perkasa lagi.

Pada Senin (15/7/2019) pukul 11:22 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.920. Rupiah menguat 0,56% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Kala pembukaan pasar, rupiah hanya menguat 0,03%. Namun seiring perjalanan, apresiasi rupiah semakin tebal. 

Salah satu yang membuat pasar optimistis adalah penantian terhadap rilis data perdagangan internasional. Investor punya ekspektasi tinggi terhadap data ini. 

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% year-on-year (YoY). Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan diramal surplus US$ 516 juta. 


Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diproyeksikan surplus US$ 690 juta. 

Realisasinya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor turun 8,98% YoY sementara impor malah naik 2,8% YoY. Ini membuat neraca perdagangan masih surplus meski tidak setinggi perkiraan, yaitu 'hanya' US$ 200 juta. 


Data ini memang mampu menjaga rupiah bertahan di zona hijau. Namun karena surplus neraca perdagangan tidak sebagus perkiraan, laju rupiah agak tertahan. Dolar AS belum bisa dilengserkan ke bawah Rp 13.900. 

Walau begitu, performa rupiah tetap impresif dibandingkan mata uang Asia lainnya. Penguatan 0,56% membuat rupiah bertahan di posisi puncak klasemen mata uang utama Benua Kuning. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 11:27 WIB: 



TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular