Politik Adem, Visi Jokowi Terbaca, IHSG dan Rupiah Perkasa!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 July 2019 09:27
Politik Adem, Visi Jokowi Terbaca, IHSG dan Rupiah Perkasa!
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini. Kepastian dari dalam negeri memberi energi bagi pasar keuangan Indonesia. 

Pada Senin (15/7/2019) pukul 09:05 WIB, IHSG menguat 0,65% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu. IHSG, bersama dengan PSEI Filipina, menjadi sebagian kecil indeks saham yang mampu menguat di Asia.

 

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,21% ke posisi Rp 13.970/US$, terkuat sejak 8 Februari. Rupiah bahkan menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning. 



IHSG dan rupiah seakan abai dengan para tetangganya yang terjebak di zona merah. Memang ada sentimen negatif yang menggelayuti Asia, yaitu pengumuman data pertumbuhan ekonomi China. 

Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tercatat 6,2% year-on-year (YoY). Laju pertumbuhan terlemah setidaknya sejak 1992. 

China adalah perekonomian nomor satu di Asia. Ketika sang lokomotif melambat, gerbong-gerbong di belakangnya tentu ikut melambat. Perlambatan ekonomi China akan mempengaruhi satu benua. 

Oleh karena itu, investor agak menjauh dari pasar keuangan Asia yang membuat pasar saham dan valas melemah. Namun Indonesia seakan kebal dari itu. Apa yang terjadi? 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Hari ini, investor boleh jadi sudah tenang untuk masuk ke Indonesia. Pertama, akhir pekan lalu presiden terpilih periode 2019-2014 Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan mantan rivalnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) Prabowo Subianto. Ini adalah pertemuan perdana mereka selepas pesta demokrasi. 

Adem. Suasana yang selama kurang lebih setahun panas kini sudah dingin. Kompetisi politik sudah selesai, dan energi bangsa Indonesia bisa dicurahkan untuk pembangunan. 

Sebelumnya, ketidakpastian dan suhu panas politik menjadi batu sandungan bagi pelaku pasar. Investor belum berani menanamkan modalnya secara agresif di Indonesia, karena faktor tersebut. 

Namun kini ketidakpastian itu sirna. Investor tidak perlu lagi khawatir dengan tensi politik yang meninggi. 


Kemudian, investor sudah memperoleh kejelasan mengenai arah pembangunan selama lima tahun ke depan. Tadi malam, Jokowi memaparkan Visi Indonesia yang berisi lima fokus pembangunan yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi, dan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 


Lagi-lagi satu ketidakpastian gugur. Investor kini sudah mendapat gambaran seperti apa arah kebijakan pemerintahan Jokowi pada periode keduanya. Tidak terlampau jauh dibandingkan yang pertama, hanya ada penguatan di sana-sini. 

Indonesia bisa memberi kepastian dari sisi politik dan kebijakan pemerintah ke depan. Investor pun percaya diri untuk masuk sehingga IHSG dan rupiah mampu melawan arus pelemahan yang melanda Asia.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular