
Analisis
Harga Emas Sedang 'Liar', Arahnya ke Mana Nih?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 July 2019 13:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak liar dalam dua hari terakhir. Investor dibuat bimbang karena menimbang-nimbang arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Dalam paparan dua hari di depan Komite Perbankan Senat, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) menyatakan perekonomian Negeri Paman Sam penuh risiko. Akibatnya, The Fed semakin yakin untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Saya rasa kolega-kolega di FOMC (Federal Open Market Committee, komite pengambil kebijakan The Fed) sampai pada pandangan bahwa sudah cukup layak untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Dunia usaha mulai menunda investasinya. Kami melihat investasi melemah setelah cukup kuat pada 2017 dan 2018. Investasi sangat penting, dan sudah terlihat ada perlambatan karena ketidakpastian perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global," papar Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.
Namun, kemarin ada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari prediksi yang membuat pelaku pasar ragu apakah The Fed akan memangkas suku bunga acuan dengan agresif. Pertanyaannya adalah, sampai akhir tahun The Fed akan menurunkan suku bunga dua kali atau tiga kali?
Suku bunga acuan akan menentukan arah dolar AS. Harga emas sangat terkait dengan nilai tukar greenback. Kala dolar AS melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.
Jika dolar AS melemah, maka emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Ketika emas dipandang murah, permintaan akan bertambah sehingga harga emas naik.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bertahan di atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, tetapi histogram masih di wilayah negatif.
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 21 dan MA 125, tetapi di bawah MA 8. Indikator Stochastic bergerak naik tetapi masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
Indikator-indikator tersebut belum jelas menunjukkan kemana emas akan bergerak. Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,411, diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di atas resisten naik lebih lanjut ke level US$ 1,416.
Sementara support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1,405, logam mulia berpeluang turun ke psikologis US$ 1,400 jika support ditembus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas
Dalam paparan dua hari di depan Komite Perbankan Senat, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) menyatakan perekonomian Negeri Paman Sam penuh risiko. Akibatnya, The Fed semakin yakin untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Saya rasa kolega-kolega di FOMC (Federal Open Market Committee, komite pengambil kebijakan The Fed) sampai pada pandangan bahwa sudah cukup layak untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Dunia usaha mulai menunda investasinya. Kami melihat investasi melemah setelah cukup kuat pada 2017 dan 2018. Investasi sangat penting, dan sudah terlihat ada perlambatan karena ketidakpastian perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global," papar Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.
Suku bunga acuan akan menentukan arah dolar AS. Harga emas sangat terkait dengan nilai tukar greenback. Kala dolar AS melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.
Jika dolar AS melemah, maka emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Ketika emas dipandang murah, permintaan akan bertambah sehingga harga emas naik.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: investing.com |
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bertahan di atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun, tetapi histogram masih di wilayah negatif.
![]() Sumber: investing.com |
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 21 dan MA 125, tetapi di bawah MA 8. Indikator Stochastic bergerak naik tetapi masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
Indikator-indikator tersebut belum jelas menunjukkan kemana emas akan bergerak. Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,411, diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di atas resisten naik lebih lanjut ke level US$ 1,416.
Sementara support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1,405, logam mulia berpeluang turun ke psikologis US$ 1,400 jika support ditembus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas
Most Popular