
Saham Teknologi & Data Tenaga Kerja Bikin Wall Street Melemah
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
09 July 2019 07:05

New York, CNBC Indonesia - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (9/7/2019) waktu setempat. Ada dua faktor yang menjadi penentu gerak Wall Street, yaitu saham teknologi dan sentimen jelang pidato Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu (10/7/2019) waktu setempat.
Dilansir CNBC International, Dow Jones Industrial Average melemah 115,98 poin, atau 0,4%, lebih rendah ke 26.806,14. Sementara S&P 500 turun 0,5% menjadi 2.975,95. Kemudian Nasdaq Composite melemah 0,8% menjadi 8.098,38.
Saham Apple anjlok lebih dari 2%. Salah seorang analis di Rosenblatt Securities menurunkan peringkat saham untuk menjual dari netral. Analis mengatakan perusahaan akan "menghadapi kemunduran mendasar selama 6 hingga 12 bulan ke depan" karena penjualan iPhone mengecewakan disertai melambatnya pertumbuhan produk lainnya.
Saham teknologi lainnya seperti NetApp dan Juniper Networks masing-masing turun lebih dari 3%. Applied Materials dan Lam Research juga anjlok lebih dari 1%. Saham teknologi telah menjadi penopang di Wall Street tahun ini. Sektor ini naik hampir 28% pada 2019, mengungguli S&P 500.
"Risiko sedang meningkat dalam saham teknologi, terutama saham dengan harga tinggi," tulis analis teknologi AB Bernstein Toni Sacconaghi.
Wall Street menunggu pidato Powell. Ini setelah data ketenagakerjaan yang dirilis Jumat lalu lebih solid sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apakah Fed akan menurunkan suku bunganya akhir bulan ini.
"Data ketenagakerjaan pada Jumat mengejutkan pasar. Itu menghambat prospek The Fed," kata Peter Cardillo, analis Spartan Capital Securities.
The Fed bulan lalu membuka pintu untuk suku bunga yang lebih rendah setelah mengatakan akan "bertindak sesuai" untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS saat ini.
(miq/miq) Next Article Apple & Google Cs Rajai Wall Street
Dilansir CNBC International, Dow Jones Industrial Average melemah 115,98 poin, atau 0,4%, lebih rendah ke 26.806,14. Sementara S&P 500 turun 0,5% menjadi 2.975,95. Kemudian Nasdaq Composite melemah 0,8% menjadi 8.098,38.
Saham Apple anjlok lebih dari 2%. Salah seorang analis di Rosenblatt Securities menurunkan peringkat saham untuk menjual dari netral. Analis mengatakan perusahaan akan "menghadapi kemunduran mendasar selama 6 hingga 12 bulan ke depan" karena penjualan iPhone mengecewakan disertai melambatnya pertumbuhan produk lainnya.
"Risiko sedang meningkat dalam saham teknologi, terutama saham dengan harga tinggi," tulis analis teknologi AB Bernstein Toni Sacconaghi.
Wall Street menunggu pidato Powell. Ini setelah data ketenagakerjaan yang dirilis Jumat lalu lebih solid sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apakah Fed akan menurunkan suku bunganya akhir bulan ini.
"Data ketenagakerjaan pada Jumat mengejutkan pasar. Itu menghambat prospek The Fed," kata Peter Cardillo, analis Spartan Capital Securities.
The Fed bulan lalu membuka pintu untuk suku bunga yang lebih rendah setelah mengatakan akan "bertindak sesuai" untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS saat ini.
![]() |
(miq/miq) Next Article Apple & Google Cs Rajai Wall Street
Most Popular