Gokil! Market Cap Apple Tembus Rp 43.050 T, Pertama di Dunia

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
04 January 2022 10:14
Apple resmi mengumumkan jajaran MacBook Pro teranyarnya untuk tahun ini pada sebuah acara virtual bertajuk Foto: Apple resmi mengumumkan jajaran MacBook Pro teranyarnya untuk tahun ini pada sebuah acara virtual bertajuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi raksasa Apple sempat menyentuh kapitalisasi pasar US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.050 triliun (kurs Rp 14.350/US$) selama perdagangan intraday pada hari Senin (3/1/2021) waktu New York, sebelum turun kembali tak lama kemudian.

Rekor tersebut dipecahkan Apple ketika harga sahamnya mencapai US$ 182,86, dan menjadi perusahaan Amerika Serikat pertama yang mampu menembus batas valuasi tersebut.

Sebagai perbandingan kapitalisasi pasar tersebut setara dengan 5 kali total gabungan kapitalisasi pasar seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tercatat hingga Selasa (4/1/2022) pagi, kapitalisasi IHSG berada di angka Rp 8.470 triliun.

Saham Apple ditutup melonjak 2,5% ke level US$ 182,01, sehingga kapitalisasi pasarnya saat ini tercatat berada di angka US$ 2,99 triliun.

Pencapaian ini sebagian besar memang hanya bersifat simbolis, akan tetapi rekor tersebut juga menunjukkan bahwa investor tetap optimistis pada saham Apple dan kemampuannya untuk tumbuh.

Dengan nilai pasar US$ 3 triliun, Apple melipatgandakan valuasinya dalam waktu kurang dari empat tahun, dengan analis melihat masih terdapat banyak ruang bagi perusahaan berbasis di California tersebut untuk semakin berkembang.

Apple menunjukkan pertumbuhan tahunan di semua kategori produknya berdasarkan kinerja keuangan kuartal keempat, dengan pendapatan naik 29% secara tahunan (year-over-year). Sementara iPhone masih menjadi pendorong penjualan terbesar, bisnis layanan Apple tumbuh 25,6% secara tahunan dengan pendapatan lebih dari US$ 18 miliar (Rp 258,3 triliun) selama kuartal keempat.

Dilansir CNBC Internasional, pada bulan Desember misalnya, Katy Huberty dari Morgan Stanley menaikkan target harga saham Apple dari US$ 164 menjadi US$ 200, dan mempertahankan peringkat beli, dengan alasan bahwa produk baru seperti virtual reality (VR) dan headset augmented reality (AR) belum dimasukkan ke dalam penentuan harga saham.

Huberty juga mengatakan dia mengharapkan pendapatan App Store Apple akan mengungguli perkiraan Morgan Stanley untuk kuartal tersebut. Selain itu Apple juga mengirimkan 83 juta unit selama kuartal yang berakhir Desember, 3 juta lebih dari yang diantisipasi.

Selanjutnya Apple juga berhasil menjual 27 juta pasang model AirPods terbarunya selama liburan, mendorong pertumbuhan 20% secara tahunan untuk bisnis perangkat yang dapat dikenakan (wearable) Apple selama kuartal tersebut, analis Ming-Chi Kuo dari TFI Asset Management Limited mengatakan dalam catatan Senin.

Analis Wedbush Daniel Ives pada hari Minggu menulis bahwa pertumbuhan penjualan adalah "momen penting", terutama karena Ives menilai bisnis layanan Apple saja bernilai US$ 1,5 triliun.

Investor juga beralih ke Apple sebagai tempat berlindung yang aman (safe haven) di tengan turbulensi ketidakpastian pasar baru-baru ini. Selain itu, berkat neraca yang kuat dan arus kas yang luar biasa, yang digunakan untuk berinvestasi dalam produk baru, Apple mampu untuk membeli kembali saham (buyback) dan untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham melalui dividen.

Apple menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun selama perdagangan intraday pada 2 Agustus 2018. Perusahaan tersebut kemudian mencapai kapitalisasi pasar US$ 2 triliun dua tahun kemudian pada 19 Agustus 2020. Sepanjang tahun lalu saham Apple naik 34%.

Sementara itu, perusahaan teknologi saingan berada tidak jauh di belakang. Microsoft saat ini memiliki valuasi sekitar US$ 2,5 triliun, Amazon memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 1,75 dan Google hanya berada di kisaran US$ 2 triliun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Potret Wall Street 'Nyungsep' Gegara AS Hadapi Situasi Rumit


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading