'Obat Kuat' Cadangan Devisa Ampuh Bikin Rupiah Perkasa!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 July 2019 15:28
'Obat Kuat' Cadangan Devisa Ampuh Bikin Rupiah Perkasa!
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah sejak pembukaan pasar kini berhasil menguat. Rilis data cadangan devisa menjadi 'obat' mujarab bagi mata uang Tanah Air. 

Pada Jumat (5/7/2019) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.120 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Penguatan ini terasa spesial karena mayoritas mata uang utama Asia masih melemah di hadapan dolar AS. Rupiah tidak hanya berhasil menguat, tetapi juga jadi yang terbaik di Benua Kuning. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 15:03 WIB: 

 

Sebenarnya investor masih bersikap hati-hati karena menantikan rilis data ketenagakerjaan AS malam nanti waktu Indonesia. Data ini bisa jadi menentukan arah kebijakan moneter Negeri Adidaya. 


Apabila ada perbaikan di pasar tenaga kerja, maka Bank Sentral AS The Federal Reserves/The Fed bisa saja tidak begitu dovish karena melihat ekonomi AS masih menunjukkan ekspansi. Sementara kalau ada tanda-tanda permasalahan di pasar tenaga kerja, maka boleh jadi The Fed akan semakin mantap untuk menurunkan suku bunga acuan karena ekonomi AS butuh 'suntikan adrenalin'. 

Arah kebijakan suku bunga The Fed akan sangat menentukan nasib dolar AS (dan mata uang dunia). Jadi selagi menunggu data ini, investor memilih menunggu dan ogah mengambil risiko.  


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Namun, rupiah mendapat sentimen positif karena rilis cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir Juni sebesar US$ 123,82 miliar. Naik signifikan dibandingkan posisi bulan sebelumnya yaitu US$ 120,35 miliar. 


Cadangan devisa yang mumpuni membuat pelaku pasar yakin bahwa BI punya amunisi untuk menjaga rupiah. Kala ada tekanan, BI punya peluru yang cukup untuk membuat rupiah tidak melemah terlampau dalam. 

Prospek stabilitas rupiah membuat investor memberi apresiasi. Arus modal mulai kembali masuk ke instrumen berbasis rupiah, terutama di pasar obligasi pemerintah. 

Pada pukul 15:19 WIB, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 2,3 basis poin ke 7,224%. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.

Baca:
Asyik, Rupiah Sepertinya Menguat Hari Ini!


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular