Kian Ramai, Obligasi Korporasi Diprediksi Tembus Rp 130 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
05 July 2019 15:23
Penerbitan obligasi korporasi diprediksi mencapai Rp 120 triliun-Rp 130 triliun.
Foto: Wahyu Trenggono, Direktur IBPA
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi korporasi diprediksi mencapai Rp 120 triliun-Rp 130 triliun hingga akhir tahun ini akibat ekspektasi optimistis terhadap prospek penurunan suku bunga acuan. 

Wahyu Trenggono, Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), menilai jumlah obligasi korporasi yang terbit pada semester I-2019 senilai Rp 54 triliun dapat bertambah sekitar Rp 50 triliun. Nilai itu kemudian ditambah sekitar Rp 20 triliun-Rp 30 triliun lagi. 

"Ada potensi Rp 50 triliun di semester II-2019, ditambah lagi dengan skenario penurunan suku bunga yang dapat memancing kenaikan nilai penerbitan atau perusahaan baru yaitu Rp 20 triliun-Rp 30 triliun," ujarnya dalam talkshow di CNBC Indonesia hari ini, Jumat (5/7/19).



Penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) diprediksi turun minimal dua kali hingga akhir tahun, dan dapat mendorong Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate (7DRRR) juga. 

Jika skenario itu terealisasi, maka tingkat imbal hasil (yield) obligasi rupiah pemerintah dapat turun. 


Yield surat utang negara (SUN) menjadi salah satu acuan utama bagi penentuan kupon bunga obligasi korporasi. 

Turunnya yield obligasi pemerintah akhirnya dapat berarti korporasi yang pada 1 tahun terakhir harus menerbitkan obligasi dengan kupon tinggi karena yield SUN juga tinggi, dapat menerbitkan obligasi lagi dengan kupon yang lebih rendah daripada setahun terakhir. 

Menurut dia, momentum ramainya penerbitan obligasi korporasi dapat terjadi mulai dari 1-2 bulan lagi karena umumnya korporasi akan menunggu tutup buku tengah tahun dan mengauditnya sebagai salah satu syarat penerbitan obligasi. 

Sepanjang semester I-2019, penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 54,41 triliun yang terbit dari 32 perusahaan.  


Angka penerbitan itu turun 27,72% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 75,28 triliun yang terbit dari 55 perusahaan. 

Turunnya nilai realisasi semester I-2019 penerbitan disebabkan oleh aksi tunggu pelaku pasar terhadap kondisi ketidakjelasan sengketa Pilpres yang sebelumnya terjadi, sehingga menunggu iklim pasar lebih kondusif seiring dengan memperhatikan kondisi politik dan keamanan di dalam negeri.        

Dari angka Rp 54,41 triliun tersebut, sebagian besar atau 69,43% atau Rp 37,78 triliun diterbitkan oleh emiten dari sektor keuangan yaitu perbankan dan pembiayaan, sektor utilitas dan transportasi 14,94% atau Rp 8,13 triliun, dan sektor industri dasar 8,24% atau Rp 4,84 triliun.



Dari sisi peringkat,
sebagian besar atau 56,85% dari total obligasi korporasi sudah mengantongi peringkat tertinggi yaitu AAA.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak proyeksi penerbitan obligasi korporasi tahun 2019.

[Gambas:Video CNBC]


(irv/tas) Next Article Begini Proyeksi Penerbitan Obligasi di Q2-2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular