
Analisis Teknikal
Kalem 2 Hari, Harga Emas Siap 'Liar' Lagi Malam Ini!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 July 2019 14:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak kalem dalam dua hari terakhir. Saat ini harga emas belum banyak bergerak, tetapi malam nanti logam mulia ini berpeluang bergerak 'liar' seiring rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Data ini merupakan salah satu acuan Bank Sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk menetapkan suku bunga. Data tenaga kerja AS terdiri dari penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran.
Harga emas sangat sensitif dengan suku bunga di AS, spekulasi The Fed akan memangkas suku bunganya sebanyak tiga kali di tahun ini membuat harga emas naik hingga mencapai level tertinggi sejak Mei 2013.
Rilis data dari Automatic Data Processing Inc. (ADP) Rabu lalu bisa memberikan sedikit gambaran data non-farm payroll AS malam ini. ADP melaporkan sektor swasta AS menyerap tenaga kerja sebanyak 102.000 orang pada bulan Juni. Jumlah tersebut memang menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan Mei sebanyak 41.000 orang.
Namun, angka di bulan Mei ini merupakan yang terendah sejak Maret 2010, sehingga kenaikan di bulan Juni terbilang mengecewakan, apalagi masih di bawah prediksi di Reuters sebanyak 140.000 orang.
Jika rilis data tenaga kerja juga mengecewakan, spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga pada 31 Juli akan semakin menguat dan emas berpeluang kembali melesat. Sebaliknya jika data nanti dirilis bagus, The Fed kemungkinan akan pikir-pikir lagi untuk memangkas suku bunga, dan emas berpeluang melemah.
Pada pukul 13:58 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.414,18 per troy ounce, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih di atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis merah), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 125 (garis biru).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) berada di zona positif dan bergerak naik, memberikan gambaran sentimen bullish atau kenaikan emas.
Pada time frame 30 menit, emas bergerak di bawah MA 8 dan MA 21, tetapi masih di atas 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).
Support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1.412, selama tidak ditembus harga emas berpeluang naik ke area US$ 1.420. Penembusan di atas area tersebut akan membawa harga naik ke area US$ 1.428, atau lebih tinggi menguji kembali area US$ 1.437.
Sementara jika support ditembus, emas berpotensi turun ke US$ 1.405, atau lebih dalam menguji level psikologis US$ 1.400.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Cuan Gilak! Beli Emas di Awal 2020 Sudah Untung Berapa Nih?
Data ini merupakan salah satu acuan Bank Sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk menetapkan suku bunga. Data tenaga kerja AS terdiri dari penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran.
Harga emas sangat sensitif dengan suku bunga di AS, spekulasi The Fed akan memangkas suku bunganya sebanyak tiga kali di tahun ini membuat harga emas naik hingga mencapai level tertinggi sejak Mei 2013.
Namun, angka di bulan Mei ini merupakan yang terendah sejak Maret 2010, sehingga kenaikan di bulan Juni terbilang mengecewakan, apalagi masih di bawah prediksi di Reuters sebanyak 140.000 orang.
Jika rilis data tenaga kerja juga mengecewakan, spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga pada 31 Juli akan semakin menguat dan emas berpeluang kembali melesat. Sebaliknya jika data nanti dirilis bagus, The Fed kemungkinan akan pikir-pikir lagi untuk memangkas suku bunga, dan emas berpeluang melemah.
Pada pukul 13:58 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.414,18 per troy ounce, mengutip kuotasi MetaTrader 5.
Analisis Teknikal
![]() Foto: MetaTrader 5 |
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih di atas level psikologis US$ 1.400, dan bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis merah), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 125 (garis biru).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) berada di zona positif dan bergerak naik, memberikan gambaran sentimen bullish atau kenaikan emas.
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit, emas bergerak di bawah MA 8 dan MA 21, tetapi masih di atas 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).
Support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1.412, selama tidak ditembus harga emas berpeluang naik ke area US$ 1.420. Penembusan di atas area tersebut akan membawa harga naik ke area US$ 1.428, atau lebih tinggi menguji kembali area US$ 1.437.
Sementara jika support ditembus, emas berpotensi turun ke US$ 1.405, atau lebih dalam menguji level psikologis US$ 1.400.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Cuan Gilak! Beli Emas di Awal 2020 Sudah Untung Berapa Nih?
Most Popular