
Merasa Dikekang, Bos AirAsia: RI Jangan Terlalu Mengatur!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 July 2019 19:51

Jakarta, CNBC Indonesia- CEO dan Pendiri AirAsia, Tony Fernandes, membeberkan betapa beratnya menjalankan bisnis penerbangan di Indonesia. Menurutnya, banyak aturan yang tidak berpihak kepada bisnis penerbangan.
Dia bahkan tak ragu menyebut regulasi sebagai salah satu ancaman bagi bisnis yang digelutinya. Demikian disampaikan dalam sebuah acara bincang santai di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
"Untuk pemerintah RI, saran saya jangan terlalu mengatur. Regulasi itu bisa mematikan bisnis. Biarkanlah pasar menentukan, biarkan customer yang memutuskan sesuatu terjangkau atau tidak untuk mereka," tandasnya.
Apalagi, dia menilai saat ini kondisi industri penerbangan sedang tidak baik. Dalam kondisi ini, perlu beragam inovasi agar ada persaingan sehat dalam menawarkan sesuatu yang lebih diminati.
"Menurut saya pemerintah cukup memfasilitasi para pelaku bisnis, bukan mengatur," bebernya.
Tony juga membandingkan regulasi di sektor bisnis penerbangan dengan startup. Dia berpendapat, bisnis startup di RI bisa tumbuh pesat karena tidak terlalu dikekang oleh regulasi.
"Lihat saja gojek yang tidak ada yang mengaturnya," sebutnya.
Hal ini juga membuat Tony Fernandes tertarik berbisnis startup di RI. Dia mengaku sudah punya perhitungan tersendiri mengenai calon pesaingnya.
"Kami memiliki banyak data, yang saya lihat di Indonesia ada perusahaan seperti Tokopedia, Traveloka, Gojek dll," urainya.
"Saya pikir mereka memiliki kesempatan dan nilai lebih dari kami. Maka saya pikir saya akan membuat perusahaan digital sekarang," pungkasnya.
Saksikan Video AirAsia Mencatatkan Rugi Bersih
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Tony Fernandes The One Ringgit Man
Dia bahkan tak ragu menyebut regulasi sebagai salah satu ancaman bagi bisnis yang digelutinya. Demikian disampaikan dalam sebuah acara bincang santai di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
"Untuk pemerintah RI, saran saya jangan terlalu mengatur. Regulasi itu bisa mematikan bisnis. Biarkanlah pasar menentukan, biarkan customer yang memutuskan sesuatu terjangkau atau tidak untuk mereka," tandasnya.
Apalagi, dia menilai saat ini kondisi industri penerbangan sedang tidak baik. Dalam kondisi ini, perlu beragam inovasi agar ada persaingan sehat dalam menawarkan sesuatu yang lebih diminati.
"Menurut saya pemerintah cukup memfasilitasi para pelaku bisnis, bukan mengatur," bebernya.
Tony juga membandingkan regulasi di sektor bisnis penerbangan dengan startup. Dia berpendapat, bisnis startup di RI bisa tumbuh pesat karena tidak terlalu dikekang oleh regulasi.
"Lihat saja gojek yang tidak ada yang mengaturnya," sebutnya.
Hal ini juga membuat Tony Fernandes tertarik berbisnis startup di RI. Dia mengaku sudah punya perhitungan tersendiri mengenai calon pesaingnya.
"Kami memiliki banyak data, yang saya lihat di Indonesia ada perusahaan seperti Tokopedia, Traveloka, Gojek dll," urainya.
"Saya pikir mereka memiliki kesempatan dan nilai lebih dari kami. Maka saya pikir saya akan membuat perusahaan digital sekarang," pungkasnya.
Saksikan Video AirAsia Mencatatkan Rugi Bersih
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Tony Fernandes The One Ringgit Man
Most Popular