
Utang Menggunung, Waskita Karya Beri Penjelasan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 July 2019 15:19

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyebutkan pihaknya bakal menerima pembayaran dari sejumlah proyek turnkey yang dikerjakannya dan sejumah pembayaran lainnya. Total nilai penerimaan ini diperkirakan akan mencapai Rp 33,2 triliun.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan total utang perusahaan sejak 2015-2018 memang menggunung lantaran perusahaan banyak menggarap proyek-proyek yang bersifat turnkey yang pembayarannya diterima setelah proyek selesai.
Tingginya tingkat utang disebabkan karena kebutuhan dana untuk menalangi pengerjaan proyek terlebih dahulu. Sehingga tingkat utang ini akan segera turun setelah perusahaan menerima pembayaran dari owner proyek.
"Pekerjaan dengan skema turnkey, Waskita akan menerima pembayaran dari owner setelah pekerjaan selesai, tentu saja Waskita membutuhkan pembiayaan dari kreditor baik perbankan maupun pasar modal melalui instrumen capital market," kata Haris kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019).
Dengan pemabayaran tersebut targetnya tahun ini perusahaan bisa menurunkan tingkat gearing ratio hingga ke level 2x di akhir tahun ini. Gearing ratio adalah ratio pinjaman dibandingkan modal perusahaan.
Dia menjelaskan, beberapa proyek turnkey akan rampung di tahun ini dan diperkirakan penerimaan perusahaan akan mencapai Rp 25,5 triliun dari proyek tipe ini.
Kemudian, penerimaan lainnya akan datang dari proyek-proyek dengan skema pembayaran bulanan dan pengembalian dana talangan tanah senilai Rp 7,7 triliun.
"Kami sedang dalam proses melakukan divestasi,penjualan saham kami di beberapa ruas jalan tol, harapan kami tahun ini bisa terealisasi, dana ini akan kami gunakan untuk investasi baru di portofolio Waskita," tambah dia.
Untuk BUMN Karya Menggunung di Era Jokowi
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Utang Menumpuk, WSKT Percepat Tarik Piutang & Jual Ruas Tol
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan total utang perusahaan sejak 2015-2018 memang menggunung lantaran perusahaan banyak menggarap proyek-proyek yang bersifat turnkey yang pembayarannya diterima setelah proyek selesai.
Tingginya tingkat utang disebabkan karena kebutuhan dana untuk menalangi pengerjaan proyek terlebih dahulu. Sehingga tingkat utang ini akan segera turun setelah perusahaan menerima pembayaran dari owner proyek.
"Pekerjaan dengan skema turnkey, Waskita akan menerima pembayaran dari owner setelah pekerjaan selesai, tentu saja Waskita membutuhkan pembiayaan dari kreditor baik perbankan maupun pasar modal melalui instrumen capital market," kata Haris kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019).
Dia menjelaskan, beberapa proyek turnkey akan rampung di tahun ini dan diperkirakan penerimaan perusahaan akan mencapai Rp 25,5 triliun dari proyek tipe ini.
Kemudian, penerimaan lainnya akan datang dari proyek-proyek dengan skema pembayaran bulanan dan pengembalian dana talangan tanah senilai Rp 7,7 triliun.
"Kami sedang dalam proses melakukan divestasi,penjualan saham kami di beberapa ruas jalan tol, harapan kami tahun ini bisa terealisasi, dana ini akan kami gunakan untuk investasi baru di portofolio Waskita," tambah dia.
Untuk BUMN Karya Menggunung di Era Jokowi
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Utang Menumpuk, WSKT Percepat Tarik Piutang & Jual Ruas Tol
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular