Tak Direstui Sentimen Global, IHSG Berakhir di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 July 2019 16:48
Harga Minyak Mentah Ambruk, Rupiah Terapresiasi
Foto: Infografis/10 Kkks Utama Produksi Minyak/Edward Ricardo
Sejatinya, perdagangan IHSG pada hari ini bukannya tak diselimuti sentimen positif sama sekali.

Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak pengiriman periode Agustus 2019 ambruk 4,81% ke level US$ 56,25/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman periode September 2019 anjlok 4,09% ke level US$ 62,4/barel.

Harga minyak mentah bergerak ke selatan merespons potensi eskalasi perang dagang AS-China dan potensi meletusnya perang dagang AS-Uni Eropa. Pelemahan laju pertumbuhan ekonomi sebagai efek samping perang dagang memang akan membuat harga komoditas, utamanya yang merupakan sumber energi, tertekan.


Ambruknya harga minyak mentah bisa berdampak positif bagi Indonesia lantaran akan memantik optimisme bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan menjadi bisa diredam. Pada akhirnya, rupiah menguat seiring dengan sokongan fundamental yang lebih kuat.

Hingga sore hari, rupiah ditransaksikan menguat 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.115/dolar AS.

Sayang, potensi eskalasi perang dagang AS-China dan potensi meletusnya perang dagang AS-Uni Eropa terbukti lebih dominan dalam mendikte pergerakan IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular