Digoreng Rumor Gojek Masuk, Saham Blue Bird Naik Hampir 4%

tahir saleh, CNBC Indonesia
03 July 2019 15:26
Harga saham emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) mendadak melesat 3,83%.
Foto: Mobil listrik Blue Bird (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) mendadak melesat 3,83% di level Rp 2.980/saham pada perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia. Rumor Gojek yang dikabarkan akan masuk ke perusahaan taksi ini membuat investor lokal melakukan pembelian.

Data perdagangan pukul 15.10 WIB, Rabu (3/7/2019), menunjukkan investor asing justru melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 105 miliar di semua pasar (pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 88 miliar). Nilai transaksi saham BIRD hari ini yakni Rp 26,81 miliar dengan volume perdagangan 9,10 juta saham.

Secara tahun berjalan (year to date), saham BIRD dilepas asing hingga mencapai Rp 423 miliar di semua pasar, sementara pergerakan saham pada periode ini masih mencetak gain atau naik 3,83%.


Rumor Gojek masuk ke Blue Bird mengemuka di antara para trader. Kabarnya Gojek berencana membeli 20% saham Blue Bird dan sudah menunjukkan penasihat inventasi, Morgan Stanley untuk mengatur proses ini.

Baik Direktur Utama Blue Bird Noni Purnomo dan Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait konfirmasi kabar tersebut.

Gosip rencana masuknya Gojek sebetulnya sudah mengemuka pada Mei lalu, ketika itu Gojek yang kini memiliki valuasi US$ 10 miliar (data The Global Unicorn Club, CBInsights) berencana masuk lewat penerbitan saham baru atau rights issue.

Blue Bird dan Gojek sebetulnya sudah menjalin kerja sama. K
olaborasi keduanya terwujud dalam layanan Go-Blue Bird yang diresmikan pada 30 Maret 2019. Go-Blue Bird menjadi jenis layanan baru di aplikasi Gojek. Dalam layanan ini, pengguna aplikasi bisa memesan kendaraan khusus untuk taksi Blue Bird.

Tahun ini, BIRD 
mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun.

Belanja modal atau capex (capital expenditure) tersebut akan dipakai sebagian besar untuk menambah armada baru, peremajaan kendaraan dan pengembangan aplikasi. Hingga triwulan pertama tahun ini, BIRD telah menyerap belanja modal Rp 350 miliar.

Direktur Keuangan Blue Bird Sandy Permadi mengatakan belanja modal bersumber dari dana kas perusahaan dan pinjaman bank. Ia menjelaskan, pada tahun ini, BIRD akan menganggarkan investasi di bidang pengembangan aplikasi taksi dengan proporsi 10-15% dari total belanja modal tahun ini.

Foto: Go-Jek (REUTERS/Beawiharta/File Photo)

"Hingga kuartal I-2019 belanja modal untuk pembelian armada baru, peremajaan kendaraan di semua segmen bisnis mencapai Rp 350 miliar," kata Sandy Permadi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (22/5/2019).

Hingga 31 Maret 2019, BIRD mencatatkan pendapatan Rp 976,75 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 973,37 miliar. Laba usaha tercatat sebesar Rp 108,47 miliar, turun dari tahun sebelumnya Rp 119,27 miliar. Adapun, laba bersih tercatat sebesar Rp 88,75 miliar, turun dari tahun sebelumnya Rp 98,91 miliar.


Simak buka-bukaan bos Astra soal investasi di Gojek.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Diborong Bosnya, Saham Blue Bird (BIRD) Langsung Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular