ECB Belum Akan Pangkas Suku Bunga, Euro Balik Tekan Dolar

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 July 2019 21:17
Seorang pejabat ECB yang tidak disebutkan namanya mengatakan meski para anggota dewan gubernur setuju untuk bertindak pada 25 Juli
Foto: Ilustrasi euro (Rudy and Peter Skitterians from Pixabay)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (2/7/19) setelah laporan menyatakan European Central Bank (ECB) tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga.

Pada pukul 20:51 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1297 atau menguat 0,11% di pasar spot melansir data dari Refinitiv. Sebelumnya euro bahkan naik ke US$ 1,1319, sementara pada Senin kemarin melemah 0,73% ke level US1,1285.



Mengutip media Bloomberg, salah seorang pejabat ECB yang tidak disebutkan namanya mengatakan meski para anggota dewan gubernur setuju untuk bertindak pada 25 Juli jika perekonomian memburuk, tetapi mereka lebih memilih untuk mengambil kebijakan baru pada bulan September saat mereka memiliki update proyeksi ekonomi untuk mendukung keputusannya. ECB di bulan ini dikatakan hanya akan mengubah bahasa yang digunakan untuk menunjukkan akan ada stimulus yang lebih besar.

Pernyataan dari sumber tersebut sejalan dengan proyeksi pelaku pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 10 basis poin pada bulan September. Namun beberapa bank memprediksi ECB di bawah Mario Draghi akan memangkas suku bunga di bulan ini.

Commerzbank dan Morgan Stanley memprediksi ECB akan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin di bulan ini. HSBC meramal pemangkasan akan dilakukan di bulan September dan Desember masing-masing 10 basis poin, Goldman Sachs memperkirakan di bulan September 20 basis poin. Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga melihat ECB akan menggelontorkan kembali quantitative easing, mengutip Bloomberg.

Spekulasi akan adanya pemangkasan suku bunga dan quantitative easing mulai merebak setelah Draghi mengatakan stimulus diperlukan jika inflasi tidak menunjukkan peningkatan.

Arah kebijakan bank sentral utama dunia memang sudah berubah saat ini, jika pada akhir tahun lalu mereka mengambil sikap akan menaikkan suku bunga, kini sebaliknya. Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) hari ini kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke rekor terendah 1,00%. RBA juga memangkas dengan besar yang sama pada bulan lalu.

Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga kemungkinan akan memangkas suku bunganya pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia) nanti. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat adanya peluang sebesar 78,8% suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 2,00-2,25%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular