Prospek Semester II-2019

Semester I Terburuk di Asia, Mampukah Dikejar Paruh Kedua?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 July 2019 18:03
The Fed Tak Kelewat Agresif
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kedepannya, nampak masih akan sulit bagi bank sentral untuk melonggarkan tingkat suku bunga acuan. Ada dua alasan yang melandasi hal tersebut. Pertama, nampaknya The Federal Reserve selaku bank sentral AS tak akan kelewat agresif dalam memangkas tingkat suku bunga acuannya.

Sebelumnya, ada ekspektasi yang cukup besar bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan hingga 50 bps pada pertemuan bulan ini. Kini, ekspektasi itu sudah jauh memudar.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 1 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps pada pertemuan bulan ini hanya tersisa 21,4% saja, anjlok dari posisi sebulan sebelumnya yang sebesar 42,6%.

Kini, pelaku pasar berekspektasi bahwa tingkat suku bunga acuan hanya akan dipangkas sebesar 25 bps saja, di mana probabilitasnya mencapai 78,6%.

Memudarnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan hingga 50 bps pada pertemuan bulan ini bukan tanpa alasan. Pejabat The Fed sendiri yang membuat ekspektasi itu pudar.

Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengungkapkan bahwa pemangkasan sebesar 25 bps menjadi opsi yang paling rasional untuk saat ini.

"Duduk di sini hari ini, saya rasa 50 basis poin akan berlebihan," ujarnya kepada Bloomberg TV belum lama ini, dikutip dari Reuters.

"Saya tidak merasa situasi saat ini benar-benar memerlukan hal tersebut namun saya bersedia menurunkan 25 bps... Saya tidak suka mendahului pertemuan (The Fed) karena banyak hal bisa berubah hingga saat itu tiba. Namun, jika saya harus memutuskan hari ini, itulah yang akan saya lakukan," lanjutnya.

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell belum lama ini kembali menegaskan terkait independensi bank sentral dari tekanan politik. Seperti yang diketahui, Presiden AS Donald Trump sudah berulang kali meminta The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan.

"The Fed bebas dari tekanan-tekanan politik jangka pendek," kata Powell, dilansir dari Reuters.

Seiring dengan besarnya kemungkinan bahwa The Fed tak akan kelewat agresif dalam memangkas tingkat suku bunga acuan, praktis ruang bagi BI untuk melakukkan pelonggaran menjadi lebih terbatas. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular