Bayan Resources Terima Tambahan Pinjaman Permata Rp 705 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 July 2019 16:48
Jumlah ini ditingkatkan dari fasilitas yang sudah diterima sebelumnya senilai US$ 130 juta dan akan berakhir pada 20 Desember 2020.
Foto: PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membagi dividen sebesar US$ 300 juta dari laba 2018 yang sebesar US$ 500,43 juta, atau sebesar 59,94%, dengan besaran sebesar US$ 0,09 per lembar saham. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menerima tambahan fasilitas kredit dariĀ PT Bank Permata Tbk (BNLI) senilai US$ 50 juta atau setara Rp 705,23 miliar dengan jangka waktu hingga 2 Januari 2020 mendatang. Jumlah ini ditingkatkan dari fasilitas yang sudah diterima sebelumnya senilai US$ 130 juta dan akan berakhir pada 20 Desember 2020.

Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck Kong mengatakan bersamaan dengan itu perusahaan juga menerima peningkatan fasilitas transaksi valuta asing (forex line) menjadi US$ 7,5 juta dari US$ 3 juta selama dua bulan.

"Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan mendukung kebutuhan jaminan bank, transaksi valas perusahaan dan para anak usaha,"kata Low dalam keterbukaan informasinya, Senin (1/7/2019).

Dia menjelaskan, pinjaman itu ditingkatkan nilainya dari fasilitas yang sebelumnya sudah diperoleh perusahaan senilai US$ 130 juta yang dapat digunakan untuk fasilitas bank dan fasilitas transaksi forex line sebesar US$ 30 juta.

Cadangan Batu Bara
perusahaan jugamencatatkan kenaikan cadangan batu bara sebesar 55% menjadi 1.181 juta ton, jumlahnya meningkat dari laporan perusahaan pada 2012 lalu yang sebesar 764 juta ton.

Menurut Low, mayoritas jumlah kenaikan cadangan dan sumber daya ini berasal dari Proyek Tabang/Pakar Utara. Di tambang ini jumlah cadangannya naik 62% dari laporan di 2012 yang sebesar 564 juta ton menjadi 911 juta ton.

"Peningkatan cadangan dan sumber daya batu bara ini karena kegiatan eksplorasi di sebagian besar konsesi tambang bayan masih dilakukan. Akan tetapi ada sebagian kecil konsesi yang sampai saat ini belum dilakukan kegiatan eksplorasi," jelas dia.

Bersamaan dengan jumlah cadangan yang meningkat, sumber daya batu bara juga tercatat meningkat 37% menjadi 2.543 juta ton dari sebelumnya yang sebesar 1.854 juta ton. DI tambang yang sama, perusahaan juga mencatatkan kenaikan sumber dayanya sebesar 41% menjadi 1.681 juta ton dari 1.195 juta ton.

Adapun tahun ini target produksi batu bara tahun ini mencapai 32-36 juta metrik ton, ini 25% naik dari realisasi produksi batu bara 2018 sebesar 28,9 juta ton.

Produksi batu bara dilakukan oleh enam anak usaha BYAN yakni Teguh Sinarabadi, Firman Ketaun Perkasa, Perkasa Inakakerta, Tabang Concessions, Gunung Bayan dan Wahana Baratama mining. Harga jual rata-rata untuk tahun ini dipatok antara US$ 46 hingga US$ 48 per metrik ton dan rasio pengupasan tanah (overburden) 4,5 hingga 5,1: 1.

Adapun volume penjualan batu bara BYAN pada 2019 ditargetkan mencapai 33-37 juta metrik ton, naik 31% dari realisasi penjualan 2018 sebesar 28,3 juta metrik ton.
(hps/hps) Next Article Raup Laba di 2018, Bayan Bagi Dividen Rp 4,29 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular