Catat! 5 Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 June 2019 21:39
Rilis Data Ekonomi Negara-Negara Besar
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rilis data ekonomi dari negara-negara dengan nilai perekonomian raksasa juga patut menjadi perhatian pelaku pasar. Pada pekan depan, rilis data ekonomi penting akan banyak terjadi pada hari Senin (1/7/2019).

Besok, angka indeks keyakinan konsumen Jepang periode Juni 2019 akan dirilis. Masih pada tanggal 1 Juli, angka Manufacturing PMI China periode Juni 2019 versi Caixin akan diumumkan dan data perdagangan internasional Korea Selatan periode Juni 2019 akan dirilis.

Di AS, pada tanggal 1 Juli data Manufacturing PMI periode Juni 2019 versi ISM akan dirilis.

Menjelang akhir pekan yakni pada hari Jumat (5/7/2019), data penciptaan lapangan kerja di AS periode Juni 2019 beserta dengan tingkat pengangguran periode yang sama akan diumumkan.

Rilis Angka Inflasi & Cadangan Devisa Indonesia
Dari dalam negeri, pelaku pasar perlu mencermati rilis angka inflasi periode Mei 2019 yang dijadwalkan esok hari. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Juni sebesar 0,46% month-on-month (MoM) dan 3,185% year-on-year (YoY). Sementara itu, inflasi inti secara tahunan diperkirakan berada di level 3,13%.

Jika realisasi data inflasi sesuai perkiraan, maka terjadi perlambatan dibandingkan Mei. Kala itu, inflasi tercatat 0,68% MoM, 3,32% YoY, dan inflasi inti sebesar 3,12% YoY.

Namun, perlambatan inflasi tersebut merupakan sebuah hal yang wajar, karena sebagian besar bulan Mei diwarnai oleh Ramadan. Bulan suci umat Islam ini merupakan puncak konsumsi rumah tangga di tanah air, sehingga mendorong inflasi dari sisi permintaan.

Juniman, Kepala Ekonom Maybank Indonesia, menilai inflasi Juni kembali ke mode normal. Ada kenaikan harga sejumlah bahan pangan, tetapi secara umum masih terkendali.

"Beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai, beras, ikan segar, telur ayam ras, dan daging sapi. Namun di sisi lain ada pula yang harganya turun seperti daging ayam ras, bawang putih, bawang bombai, dan sayur-mayur," sebut Juniman.

Inflasi yang terkendali tentu akan menopang daya beli masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi kabar positif bagi pasar keuangan tanah air.

Beralih ke hari Jumat, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis angka cadangan devisa periode Juni 2019. Kenaikan cadangan devisa berpotensi mengerek kinerja rupiah lantaran BI dipandang memiliki amunisi yang kian besar dalam menetralisir pelemahan rupiah di masa depan. Sebaliknya, penurunan cadangan devisa berpotensi mendorong rupiah ke zona depresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular