
Rupiah Diangkat Jokowi Effect, Tapi Ditahan Trump-Xi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 June 2019 12:45

Melihat klasemen mata uang Asia yang bergerak terbatas, terlihat bahwa investor sedang agak enggan masuk ke instrumen berisiko. Pelaku pasar memasang mode wait and see, bermain aman dulu.
Momen yang ditunggu pasar adalah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka (Jepang), esok hari. Pertemuan tersebut diharapkan mampu membuka jalan menuju damai dagang, mengakhiri perang dagang yang berlangsung selama kurang lebih setahun.
Presiden Xi menegaskan perang dagang dan proteksionisme adalah ancaman besar bagi perekonomian dunia. Oleh karena itu, semua pihak harus mengedepankan kepentingan bersama.
"Semua ini (perang dagang) menghancurkan tatanan perdagangan dunia. Ini tentu berpengaruh terhadap kepentingan nasional seluruh negara, menghantui kedamaian dan stabilitas," kata Xi dalam pertemuan dengan para pemimpin negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) di Osaka, mengutip Reuters.
Oleh karena itu, mari berharap Trump dan Xi bisa kembali mesra. Jika pertemuan ini lancar, maka asa damai dagang AS-China akan terus terpelihara dan dunia boleh berharap akan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Selagi menunggu pertemuan itu, investor tampaknya belum berani mengambil risiko. Lebih baik menahan diri, tidak masuk ke aset berisiko di negara berkembang. Sikap bermain aman ini membuat rupiah tertahan, tidak bisa menguat terlalu tajam.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Momen yang ditunggu pasar adalah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka (Jepang), esok hari. Pertemuan tersebut diharapkan mampu membuka jalan menuju damai dagang, mengakhiri perang dagang yang berlangsung selama kurang lebih setahun.
Presiden Xi menegaskan perang dagang dan proteksionisme adalah ancaman besar bagi perekonomian dunia. Oleh karena itu, semua pihak harus mengedepankan kepentingan bersama.
Oleh karena itu, mari berharap Trump dan Xi bisa kembali mesra. Jika pertemuan ini lancar, maka asa damai dagang AS-China akan terus terpelihara dan dunia boleh berharap akan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Selagi menunggu pertemuan itu, investor tampaknya belum berani mengambil risiko. Lebih baik menahan diri, tidak masuk ke aset berisiko di negara berkembang. Sikap bermain aman ini membuat rupiah tertahan, tidak bisa menguat terlalu tajam.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Jokowi Effect Topang Rupiah
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular