
'Jamu Kuat' Jokowi Effect Tak Bisa Bikin Rupiah Tahan Lama
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 June 2019 09:23

Akan tetapi, ternyata Jokowi Effect tidak ampuh menjaga rupiah tetap di jalur hijau. Sebab, ada sentimen eksternal yang lebih kuat.
Saat ini pelaku pasar sedang harap-harap cemas menantikan pertemuan Presiden AS Donald Trump-Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20, esok hari. Dunia berharap pertemuan ini menjadi pembuka jalan menuju damai dagang.
Namun ternyata begitu banyak pekerjaan yang menanti jika AS-China. Mengutip Wall Street Journal, Beijing meminta Washington menghapus sanksi bagi perusahaan-perusahaan China jika ingin menyepakati perjanjian damai dagang. Selain itu, China juga mendesak AS mencabut seluruh bea masuk dan tidak mewajibkan China membeli lebih banyak produk AS.
Meski suasana yang terbangun sejauh ini positif, tetapi ternyata masih adal hal-hal sensitif yang perlu dibahas. Bukan tidak mungkin dialog tidak menghasilkan apa-apa alias deadlock, yang membuat AS terpancing untuk menerapkan bea masuk tambahan sebesar US$ 300 miliar terhadap produk made in China.
Oleh karena itu, pelaku pasar masih sangat hati-hati. Belum ada yang berani mengambil risiko dengan masuk ke pasar keuangan negara berkembang. Akibatnya mata uang Asia sulit untuk menguat signifikan, bahkan rupiah sudah melemah.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 09:14 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Saat ini pelaku pasar sedang harap-harap cemas menantikan pertemuan Presiden AS Donald Trump-Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20, esok hari. Dunia berharap pertemuan ini menjadi pembuka jalan menuju damai dagang.
Namun ternyata begitu banyak pekerjaan yang menanti jika AS-China. Mengutip Wall Street Journal, Beijing meminta Washington menghapus sanksi bagi perusahaan-perusahaan China jika ingin menyepakati perjanjian damai dagang. Selain itu, China juga mendesak AS mencabut seluruh bea masuk dan tidak mewajibkan China membeli lebih banyak produk AS.
Oleh karena itu, pelaku pasar masih sangat hati-hati. Belum ada yang berani mengambil risiko dengan masuk ke pasar keuangan negara berkembang. Akibatnya mata uang Asia sulit untuk menguat signifikan, bahkan rupiah sudah melemah.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 09:14 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular