
'Jamu Kuat' Jokowi Effect Tak Bisa Bikin Rupiah Tahan Lama
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 June 2019 09:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat menguat kini berbalik arah. Meski tipis, rupiah sudah terjerumus ke zona merah.
Pada Jumat (28/6/2019) pukul 09:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.140. Rupiah melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah mampu menguat tipis 0,04%. Namun ternyata penguatan rupiah tidak bertahan lama.
Padahal dari dalam negeri ada sentimen positif yang semestinya bisa menopang rupiah. Kemarin, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Putusan MK memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Merespons putusan MK, KPU akan menggelar rapat pleno akhir pekan ini. Rapat itu juga akan menetapkan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Kembalinya Jokowi sebagai RI-1 seharusnya bisa membuat pasar lega, karena tidak ada perubahan arah kebijakan pemerintah dalam lima tahun ke depan. Ada kepastian, sesuatu yang menjadi dambaan investor.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pada Jumat (28/6/2019) pukul 09:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.140. Rupiah melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah mampu menguat tipis 0,04%. Namun ternyata penguatan rupiah tidak bertahan lama.
Merespons putusan MK, KPU akan menggelar rapat pleno akhir pekan ini. Rapat itu juga akan menetapkan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Kembalinya Jokowi sebagai RI-1 seharusnya bisa membuat pasar lega, karena tidak ada perubahan arah kebijakan pemerintah dalam lima tahun ke depan. Ada kepastian, sesuatu yang menjadi dambaan investor.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Dialog Trump-Xi Lebih Dinanti
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular