Jokowi Kian Dekat ke Istana, Rupiah Terbaik di Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 June 2019 16:10

Jokowi Effect ini sepertinya ampuh untuk menopang penguatan rupiah. Bahkan rupiah tidak sekadar menguat, tetapi juga menjadi mata uang terbaik di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16: WIB:
Terlihat bahwa mata uang Asia juga menguat di hadapan dolar AS. Investor sepertinya mulai optimistis dengan prospek damai dagang AS-China.
Mengutip South China Morning Post, sejumlah sumber mengungkapkan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menyepakati 'gencatan senjata' dalam pertemuan di Osaka (Jepang), akhir pekan ini. Artinya, Washington dan Beijing sepakat untuk melanjutkan dialog dagang. Selagi dialog berlangsung, kedua pihak tidak akan menaikkan atau menambah bea masuk.
"Kue damai dagang tampaknya sudah masuk ke pemanggang," ujar sang sumber.
Oleh karena itu, kemungkinan besar AS akan menunda pemberlakuan bea masuk baru untuk importasi produk China senilai lebih dari US$ 300 miliar. China pun tidak akan melakukan hal serupa.
Meski perjanjian damai dagang secara hitam di atas putih masih perlu proses, tetapi rasanya jalan ke arah sana perlahan semakin terbuka. Ada harapan, ada asa pertumbuhan ekonomi global akan lebih baik karena AS-China tidak lagi saling hambat.
Faktor ini juga menjadi penyebab rupiah mampu menguat. Namun ditambah dengan Jokowi Effect, rupiah berhasil menjadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16: WIB:
Mengutip South China Morning Post, sejumlah sumber mengungkapkan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menyepakati 'gencatan senjata' dalam pertemuan di Osaka (Jepang), akhir pekan ini. Artinya, Washington dan Beijing sepakat untuk melanjutkan dialog dagang. Selagi dialog berlangsung, kedua pihak tidak akan menaikkan atau menambah bea masuk.
"Kue damai dagang tampaknya sudah masuk ke pemanggang," ujar sang sumber.
Oleh karena itu, kemungkinan besar AS akan menunda pemberlakuan bea masuk baru untuk importasi produk China senilai lebih dari US$ 300 miliar. China pun tidak akan melakukan hal serupa.
Meski perjanjian damai dagang secara hitam di atas putih masih perlu proses, tetapi rasanya jalan ke arah sana perlahan semakin terbuka. Ada harapan, ada asa pertumbuhan ekonomi global akan lebih baik karena AS-China tidak lagi saling hambat.
Faktor ini juga menjadi penyebab rupiah mampu menguat. Namun ditambah dengan Jokowi Effect, rupiah berhasil menjadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular