Rupiah Menguat Tajam, Asing Malah Hindari Pasar Saham RI

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 June 2019 11:07
Kabar dari BI Tak Baik Bagi Pasar Saham
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Walaupun hasil pertemuan Bank Indonesia terbukti membawa dampak positif bagi rupiah, namun beda cerita jika berbicara mengenai pasar saham.

Pasalnya, dengan menipisnya optimisme bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas, perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus lesu.

Memang, kalau dilihat dari kacamata perekonomian, Indonesia memerlukan pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Perekonomian Indonesia saat ini sedang loyo, tak mampu tumbuh sesuai target, baik itu target dari para ekonom maupun target dari pemerintah sendiri.


Sedikit mundur ke tahun 2017, perekonomian ditargetkan tumbuh sebesar 5,1% dalam APBN, sebelum kemudian dinaikkan menjadi 5,2% dalam APBNP 2017. Kenyataannya, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,07%.

Pada tahun 2018, perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,17%. Padahal, pemerintah mematok target sebesar 5,4%. Ada selisih yang sangat jauh antara target dan realisasi.

Beralih ke tahun 2019, pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.

Sejatinya, ada stimulus yang diberikan oleh bank sentral. Selepas menggelar pertemuan selama dua hari pada bulan ini, BI memutuskan untuk menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk bank umum menjadi 6%, dari yang sebelumnya 6,5%. Sementara itu, GWM untuk bank syariah juga dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,5%, dari yang sebelumnya 5%.

Penurunan ini akan efektif berlaku pada 1 Juli 2019 dan disebut oleh BI akan menambah likuiditas perbankan senilai Rp 25 triliun.

“Rp 25 triliun ini kita akan nambah ke bank dan salurkan untuk kredit dan nambah perekonomian,” kata Perry.

Agaknya, pelonggaran rasio GWM tersebut dianggap belum akan cukup kuat untuk mendongkrak laju perekonomian Indonesia, mengingat di sisi lain peluang pemangkasan tingkat suku bunga acuan masih terbilang kecil.

Alhasil, aksi jual dilakukan oleh investor asing di pasar saham tanah air.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular