Dahsyat, Pelemahan Dolar AS Angkat Pasar Obligasi Sedunia!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
20 June 2019 20:43
Harga SUN AS melambung tinggi dan menekan imbal hasilnya (yield) di pasar hingga sempat ke bawah level psikologis 2% hari ini.
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dikenal dengan nama US Treasury melambung tinggi dan menekan imbal hasilnya (yield) di pasar hingga sempat ke bawah level psikologis 2%, tepatnya sempat ke 1,98% hari ini. 

Posisi itu membuat yield tenor 10 tahun yang menjadi acuan tersebut sudah menyamai posisi awal November 2016. 

Pasar surat utang pemerintah Negeri Paman Sam tersebut menguat akibat pelemahan dolar AS yang dipicu ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter negara-negara utama dunia, terutama di AS sendiri. 



Secara lumrah, pelonggaran kebijakan moneter yang berarti penurunan suku bunga acuan membuat harga obligasi menguat sekaligus menekan yield-nya di pasar sekunder. Naiknya harga surat utang pemerintah AS itu seiring dengan apresiasi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang lain, termasuk surat utang negara (SUN) Indonesia.  


Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga US Treasury masih terjadi meskipun penguatannya tidak sebesar tadi siang waktu Indonesia, karena malam ini penguatan hanya terjadi hingga membuat yield-nya berada pada 2,00%.
 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield yang menjadi hitungan keuntungan dari investor obligasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri SUN yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Hari ini, seri acuan yang paling menguat adalah tenor pendek FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 15,9 basis poin (bps) menjadi 6,87%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
  
Yield Obligasi Negara Acuan 20 Jun'19
SeriJatuh tempoYield 19 Jun'19 (%)Yield 20 Jun'19 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 19 Jun'19
FR00775 tahun7.0366.877-15.906.8263
FR007810 tahun7.5777.461-11.607.3696
FR006815 tahun7.9957.916-7.907.7738
FR007920 tahun8.1298.013-11.607.9438
Avg movement-11.75
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 957,92 triliun SBN, atau 38,35% dari total beredar Rp 2.498 triliun berdasarkan data per 18 Juni.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 64,67 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak seperti koreksi tipis yang terjadi di pasar ekuitas sebesar 0,06%, sedangkan rupiah di pasar valas masih menguat 0,6%.
 

Penguatan yang terjadi di pasar surat utang pemerintah AS dan Indonesia tersebut juga seiring dengan apresiasi di hampir seluruh pasar obligasi pemerintah negara utama lain di dunia.

Secara luas, penguatan terjadi di pasar obligasi Brasil, Jerman, Perancis, Inggris, India, Jepang, Malaysia, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, AS, dan yang terbesar di Afsel.


Hal tersebut mencerminkan liarnya pergerakan dana investor global yang mencari instrumen lebih menggiurkan dibanding dolar AS, yang sedang ditinggalkan seiring dengan rencana pemerintah AS menurunkan suku bunganya.
 

Penurunan suku bunga berpotensi membuat likuiditas dana dolar AS semakin membanjir dan membuat nilainya melemah dibanding sebelumnya.


Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 19 Jun'19 (%)Yield 20 Jun'19 (%)Selisih (basis poin)
Brasil7.8457.835-1.00
China3.2553.2772.20
Jerman-0.286-0.314-2.80
Perancis0.0520.016-3.60
Inggris0.8650.803-6.20
India6.8416.781-6.00
Jepang-0.134-0.163-2.90
Malaysia3.7053.662-4.30
Filipina5.145.088-5.20
Rusia7.567.39-17.00
Singapura1.9821.942-4.00
Thailand2.192.16-3.00
Amerika Serikat2.0272.003-2.40
Afrika Selatan8.258.04-21.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article Lepas Liburan, Harga Obligasi Pemerintah Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular