
Ekspansi Gerai, Pengelola Resto Duck King Rogoh Rp 160 M
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 June 2019 20:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola restoran The Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) menggelontorkan investasi senilai Rp 160 miliar untuk menambah gerai baru di tahun 2019.
Dewi Tio, Chief Financial Officer (CFO) DUCK menyatakan, perseroan akan membuka 12 gerai baru dengan rincian, 11 gerai di dalam negeri yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta dan satu gerai di Ho Chi Minh, Vietnam. Pada tahun ini, DUCK juga berencana berekspansi ke luar Jawa.
"Modal yang dibutuhkan rata-rata per lokasi untuk satu gerai antara Rp 7- Rp 10 miliar per restoran dengan konsep rental," kata Dewi Tio, dalam keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (20/6/2019).
Sedangkan, untuk pembukaan gerai baru di Vietnam, Jaya Bersama merogoh kocek Rp 10-Rp 15 miliar. Selain Vietnam, perseroan juga membidik pasar Myanmar dan Kamboja.
Dia menambahkan, sumber pendanaan sepenuhnya berasal dari dana hasil IPO. "Dari IPO kami memperoleh dana sekitar Rp 250 miliar. Setelah dipotong biaya-biaya emisi kami dapat Rp245 miliar," kata dia menambahkan.
Sebagai informasi, perseroan memiliki bisnis makanan dan minuman dengan tiga merek utama restoran yakni The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.
Saat ini perseroan telah memiliki sekitar 35 gerai yang tersebar di sembilan kota di dalam negeri.
(dob/dob) Next Article Pefindo Pangkas Outlook Pengelola The Duck King Jadi Negatif
Dewi Tio, Chief Financial Officer (CFO) DUCK menyatakan, perseroan akan membuka 12 gerai baru dengan rincian, 11 gerai di dalam negeri yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta dan satu gerai di Ho Chi Minh, Vietnam. Pada tahun ini, DUCK juga berencana berekspansi ke luar Jawa.
"Modal yang dibutuhkan rata-rata per lokasi untuk satu gerai antara Rp 7- Rp 10 miliar per restoran dengan konsep rental," kata Dewi Tio, dalam keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (20/6/2019).
Dia menambahkan, sumber pendanaan sepenuhnya berasal dari dana hasil IPO. "Dari IPO kami memperoleh dana sekitar Rp 250 miliar. Setelah dipotong biaya-biaya emisi kami dapat Rp245 miliar," kata dia menambahkan.
Sebagai informasi, perseroan memiliki bisnis makanan dan minuman dengan tiga merek utama restoran yakni The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.
Saat ini perseroan telah memiliki sekitar 35 gerai yang tersebar di sembilan kota di dalam negeri.
(dob/dob) Next Article Pefindo Pangkas Outlook Pengelola The Duck King Jadi Negatif
Most Popular