
Lebih Moderat, Bank Panin Bidik Kredit Tumbuh 8-10%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 June 2019 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin belum berencana mengubah rencana bisnis bank (RBB) kendati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merevisi proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional pada kisaran 9-11% dari sebelumnya 10-12%.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan, pada tahun ini pertumbuhan kredit Bank Panin masih diproyeksikan akan tumbuh moderat pada kisaran 8-10%.
"Kami dari awal memang moderat, kami tidak terlalu agresif, seingat kami di bawah, di kisaran 8-10 persen," ungkap Herwidayatmo, Rabu (19/6/2019) saat ditemui di Gedung Bank Panin, Jakarta.
Tahun lalu, perusahaan dengan kode saham PNBN tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp 3,19 triliun, naik 58,72% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun.
Perusahaan menyalurkan kredit sebesar Rp 151,6 triliun, naik 8,06%, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 137,7 triliun, turun 5,5% karena penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi yang menjadi sumber pendanaan jangka panjang Bank Panin. Total aset secara konsolidasi hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp 207,2 triliun.
Adapun, marjin bunga bersih tercatat 4,84% dan rasio kredit bermasalah atau NPL gross di level 3,04%, sedangkan NPL net 0,91%. Rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 23,31% hingga akhir 2018.
Mengenai likuditas, bos Bank Panin itu menilai masih cukup. Ia juga menyebut berencana menurunkan loan to deposit ratio (LDR). "Sementara belum, masih aman," jelasnya.
Adapun, mengenai proyeksi suku bunga acuan, Bank Panin sepenuhnya akan mengikuti arahan regulator apakah dengan menurunkan suku bunga maupun mempertahankan di level 6%.
"Bank Indonesia punya kewenangan menetapkan, kita ikuti saja. Kita enggak bisa mendikte regulator berharap apa," kata Herwidayatmo.
Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Namun hasilnya pemegang saham tidak menyetujui pembagian dividen sehingga akan menjadi laba ditahan.
Tahun ini, Bank Panin akan mengalokasikan belanja modal untuk pengembangan teknologi dan informasi, di mana pengembangan layanan teknologi finansial menjadi prioritas. Sayangnya, Herwidayatmo enggan menyebutkan berapa nilai investasi yang akan digelolntorkan perusahaan.
Ia menjelaskan, invetasi di bidang IT itu akan membenahi layanan mobile banking Bank Panin, memutakhirkan layanan sistem pembayaran termasuk mengembangkan teknologi respons kode cepat (QR Code).
"Iya, direncanakan ke sana, trennya ke sana, tidak ada pilihan lain," pungkasnya.
(tas) Next Article Saat Bunga Naik, Laba Bank Panin Melesat 59% Jadi Rp 3,2 T
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan, pada tahun ini pertumbuhan kredit Bank Panin masih diproyeksikan akan tumbuh moderat pada kisaran 8-10%.
"Kami dari awal memang moderat, kami tidak terlalu agresif, seingat kami di bawah, di kisaran 8-10 persen," ungkap Herwidayatmo, Rabu (19/6/2019) saat ditemui di Gedung Bank Panin, Jakarta.
Tahun lalu, perusahaan dengan kode saham PNBN tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp 3,19 triliun, naik 58,72% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun.
Perusahaan menyalurkan kredit sebesar Rp 151,6 triliun, naik 8,06%, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 137,7 triliun, turun 5,5% karena penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi yang menjadi sumber pendanaan jangka panjang Bank Panin. Total aset secara konsolidasi hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp 207,2 triliun.
Adapun, marjin bunga bersih tercatat 4,84% dan rasio kredit bermasalah atau NPL gross di level 3,04%, sedangkan NPL net 0,91%. Rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 23,31% hingga akhir 2018.
Mengenai likuditas, bos Bank Panin itu menilai masih cukup. Ia juga menyebut berencana menurunkan loan to deposit ratio (LDR). "Sementara belum, masih aman," jelasnya.
Adapun, mengenai proyeksi suku bunga acuan, Bank Panin sepenuhnya akan mengikuti arahan regulator apakah dengan menurunkan suku bunga maupun mempertahankan di level 6%.
"Bank Indonesia punya kewenangan menetapkan, kita ikuti saja. Kita enggak bisa mendikte regulator berharap apa," kata Herwidayatmo.
Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Namun hasilnya pemegang saham tidak menyetujui pembagian dividen sehingga akan menjadi laba ditahan.
Ia menjelaskan, invetasi di bidang IT itu akan membenahi layanan mobile banking Bank Panin, memutakhirkan layanan sistem pembayaran termasuk mengembangkan teknologi respons kode cepat (QR Code).
"Iya, direncanakan ke sana, trennya ke sana, tidak ada pilihan lain," pungkasnya.
(tas) Next Article Saat Bunga Naik, Laba Bank Panin Melesat 59% Jadi Rp 3,2 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular