
Analisis Teknikal
Trump-Xi Jinping Bertemu, Rupiah Perkasa di Bawah Rp 14.300
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 June 2019 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (19/6/19), hingga ke bawah level Rp 14.300. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dipastikan akan bertemu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang akhir bulan ini memberikan sentimen positif ke pasar finansial.
Pada pukul 12:04 WIB, rupiah berada di kisaran Rp 14.275, berdasarkan kuotasi investing.com.
Optimisme akan adanya kesepakatan dagang AS-China membuat keberanian berinvestasi (risk appetite) pelaku pasar meningkat dan masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi, termasuk ke negara-negara emerging market seperti Indonesia. Akibatnya, rupiah pun menguat.
Selain itu Bank Indonesia (BI) yang diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga, di tengah peluang The Federal Reserve/The Fed AS memangkas suku bunga tiga kali di tahun ini memberikan daya tarik yang lebih tinggi untuk membeli aset investasi berbasis bunga di Indonesia.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6% Kamis besok, begitu juga The Fed. Namun, Bank Sentral AS tersebut diprediksi akan memangkas suku bunga di bulan Juli.
Analisis Teknikal
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di kisaran MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih bergerak dekat level 0, sebagai batas antara sentimen bearish dan bullish.
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di bawah MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam).
Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh jual (oversold), sehingga ruang penguatan rupiah sudah terbatas.
Support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran Rp 14.254, pengguatan rupiah (USD/IDR turun) kemungkinan hanya mencapai level tersebut pada hari ini. Selama tidak menembus ke bawah support atau selama bertahan di atas Rp 14.254, rupiah berpeluang memangkas pelemahan ke area Rp 14.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada pukul 12:04 WIB, rupiah berada di kisaran Rp 14.275, berdasarkan kuotasi investing.com.
Optimisme akan adanya kesepakatan dagang AS-China membuat keberanian berinvestasi (risk appetite) pelaku pasar meningkat dan masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi, termasuk ke negara-negara emerging market seperti Indonesia. Akibatnya, rupiah pun menguat.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6% Kamis besok, begitu juga The Fed. Namun, Bank Sentral AS tersebut diprediksi akan memangkas suku bunga di bulan Juli.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: investing.com |
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR kini berada di di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 5 hari (garis biru) dan di kisaran MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Indikator rerata pergerakan konvergen dan devergen (MACD) masih bergerak dekat level 0, sebagai batas antara sentimen bearish dan bullish.
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 1 jam, rupiah kembali bergerak di bawah MA 5 (rerata pergerakan 5 jam) dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam).
Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh jual (oversold), sehingga ruang penguatan rupiah sudah terbatas.
Support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran Rp 14.254, pengguatan rupiah (USD/IDR turun) kemungkinan hanya mencapai level tersebut pada hari ini. Selama tidak menembus ke bawah support atau selama bertahan di atas Rp 14.254, rupiah berpeluang memangkas pelemahan ke area Rp 14.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular