Semester I Produksi 42 Juta Ton, BUMI Yakin Capai Target 2019

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2019 21:05
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan hingga akhir Juni 2019 ini dapat memproduksi batu bara sebesar 42 juta ton.
Foto: Infografis/Produksi Batubara/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan hingga akhir Juni 2019 ini dapat memproduksi batu bara sebesar 42 juta ton. Jumlah tersebut merupakan 46,67% dari target produksi perusahaan sepanjang tahun ini yang sebesar 88 juta ton-90 juta ton.

Direktur sekaligus corporate secretary perusahaan Dileep Srivastava mengatakan target produksi hingga akhir Juni ini akan dicapai karena adanya kenaikan produksi pada kuartal ketiga sebesar 10% dibanding dengan kuartal sebelumnya. Sehingga perusahaan tetap optimis dapat mencapai target produksinya sampai tutup tahun ini.

"Pada kuartal I-2019 produksi 20 juta ton, pada kuartal kedua produksi lebih baik menjadi 22 juta ton sehingga proyeksi produksi sampai akhir Juni bisa mencapai 42 juta ton. Sedangkan target produksi tahun ini 88 juta ton-90 juta ton, bisa lebih juga," kata Dileep di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (18/6/2019).



Adapun total produksi di tahun ini sedikit lebih naik dari realisasi produksi perusahaan di tahun lalu yang sebesar 83 juta ton.

Beberapa waktu lalu Dileep menyampaikan bahwa pada kuartal pertama 2019, penjualan batu bara perseroan mencapai 19,7 juta ton dengan rata-rata harga jual US$ 52,5 per ton.

Angka ini turun dari periode yang sama 2018 yakni 20,5 juta ton dengan rata-rata harga jual sebesar US$ 59 per ton.

Perbedaan kinerja ini menurut dia dipengaruhi beberapa aspek, di antaranya kontrak penjualan ke PT PLN (Persero) dengan ketentuan US$ 70 per ton baru diberlakukan pada Maret 2018 hingga Desember 2019 dari ketentuan sebelumya yakni harga pasar.

Meski demikian, Dileep menegaskan tren penurunan HBA (harga batu bara acuan) tidak akan mengubah target produksi dan harga rata-rata batu bara yang ditetapkan perseroan tahun ini.

"Panduan kami tidak berubah untuk tahun 2019, output 88-90 juta ton, dari tahun lalu 83 juta ton. Harga jual rata-rata di level US$ 56/ton dari tahun lalu US$ 59/ton."

Hingga kuartal I-2019, laba bersih perusahaan anjlok hampir setengahnya (46,27% YoY) dari capaian periode yang sama tahun lalu. BUMI hanya mencatatkan laba bersih senilai US$ 48,44 juta atau setara Rp 687,86 miliar (Kurs Rp 14.200/US$).


Meskipun demikian, capaian laba bersih tersebut sudah lebih baik dibanding perolehan kuartal sebelumnya. Di kuartal IV-2018, perusahaan harus pasrah hanya mengantongi keuntungan sebesar US$ 15,1 juta.

Total penjualan BUMI sepanjang kuartal pertama tahun ini anjlok 24,58% secara tahunan menjadi US$ 234,16 juta dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 310,47 juta.
(dob/dob) Next Article Harga Batu Bara Menguat, Saham BUMI Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular