
Eksplorasi Blok Baru, Merdeka Copper Naikkan Capex Rp 2,28 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2019 18:21

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) tahun ini menargetkan dapat memulai eksplorasi di tiga lokasi baru yang berpotensi memiliki cadangan mineral. Untuk menunjang proses eksplorasi ini, perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 160 juta (Rp 2,28 triliun, asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Corporate Secretary Merdeka Cooper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan nilai capex ini lebih tinggi dari pada tahun lalu lantaran untuk mendukung proses eksplorasi yang diharapkan izinnya bisa rampung pada awal semester kedua tahun ini.
"Eksplorasinya di Banyuwangi, Wetar sekitar Kali Kuning dan Lerokis dan di Pani. Luasannya ada yang 3.000 hektar, 4.000 hektar dan 5.000 hektar. Sedang pengajuan ijin," kata Adi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Dia menjelaskan, untuk biaya eksplorasi di satu wilayah perusahaan menganggarkan dana senilai US$ 1 juta-US$ 2 juta. Nilai ini tak terlalu besar dibanding dengan biaya pascaeksplorasi nantinya. Sementara proses ini diperkirakan akan memakan waktu enam bulan lamanya.
Selain untuk eksplorasi, perusahaan juga tengah dalam proses penyelesaian peningkatan produksi perpada lapisan oksida di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi.
Untuk projek ini perusahaan telah menganggarkan dana mencapai US$ 41 juta, di tahun ini sisa dana untuk projek ini senilai US$ 7 juta dan diharapkan dapat segera beroperasi.
Capex akan dibiayai dengan dana kas internal perusahaan dan sebagian lagi menggunakan pinjaman dari sindikasi perbankan yang pada kuartal pertama tahun lalu diperoleh perusahaan senilai US$ 75 juta.
Hingga kuartal pertama, total dana capex yang telah diserap nilainya mencapai US$ 34 juta yang seluruhnya digunakan untuk pengembangan Tambang Tujuh Bukit dan tambang tembaga di Pulau Wetar.
Target Produksi
Tahun ini, Merdeka Cooper menargetkan akan meningkatkan produksi mineral yang diproduksi perseroan yakni emas, perak dan tembaga. Untuk peningkatan kapasitas produksi ini perusahaan telah melakukan sejumlah langkah peningkatan dan pembukaan titik tambang baru yang diharapkan dapat segera beroperasi jelang akhir tahun ini.
Adi mengatakan peningkatan produksi ini merupakan salah satu fokus yang akan dicapai perusahaan tahun ini, selain untuk melakukan eksplorasi di wilayah yang berdekatan dengan tambangnya saat ini.
"Untuk produksi emas tahun ini target produksinya 180.000 Oz [ounce] sampai 200.000 Oz, sedangkan di kuartal I 2019 ini realisasinya sudah mencapai 600.000 Oz," kata Adi.
Produksi emas ini juga naik dari realisasi produksi perusahaan sepanjang 2018 yang sebesar 167.506 Oz. Peningkatan produksi ini
didukung dengan adanya peningkatan produksi pada lapisan oksida di tambang Tujuh Bukit dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton.
Selain itu, tambang emas Pani yang rampung diakuisisi akhir 2018 juga akan mendorong produksi perusahaan di tahun ini.
Adapun tambang Wetar di Maluku Barat diharapkan bisa memproduksi tembaga sebanyak 21.000 ton, naik dari total produksi tahun lalu yang sebanyak 17.071 ton. Kenaikan produksi ini dilakukan dengan mengembangkan Pit Lerokis yang diharapkan dapat memulai produksi komersial di tahun ini.
(gus) Next Article MDKA Turunkan Target Produksi Emas di 2022, Ini Alasannya
Corporate Secretary Merdeka Cooper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan nilai capex ini lebih tinggi dari pada tahun lalu lantaran untuk mendukung proses eksplorasi yang diharapkan izinnya bisa rampung pada awal semester kedua tahun ini.
"Eksplorasinya di Banyuwangi, Wetar sekitar Kali Kuning dan Lerokis dan di Pani. Luasannya ada yang 3.000 hektar, 4.000 hektar dan 5.000 hektar. Sedang pengajuan ijin," kata Adi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Selain untuk eksplorasi, perusahaan juga tengah dalam proses penyelesaian peningkatan produksi perpada lapisan oksida di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi.
Untuk projek ini perusahaan telah menganggarkan dana mencapai US$ 41 juta, di tahun ini sisa dana untuk projek ini senilai US$ 7 juta dan diharapkan dapat segera beroperasi.
Capex akan dibiayai dengan dana kas internal perusahaan dan sebagian lagi menggunakan pinjaman dari sindikasi perbankan yang pada kuartal pertama tahun lalu diperoleh perusahaan senilai US$ 75 juta.
Hingga kuartal pertama, total dana capex yang telah diserap nilainya mencapai US$ 34 juta yang seluruhnya digunakan untuk pengembangan Tambang Tujuh Bukit dan tambang tembaga di Pulau Wetar.
Target Produksi
Tahun ini, Merdeka Cooper menargetkan akan meningkatkan produksi mineral yang diproduksi perseroan yakni emas, perak dan tembaga. Untuk peningkatan kapasitas produksi ini perusahaan telah melakukan sejumlah langkah peningkatan dan pembukaan titik tambang baru yang diharapkan dapat segera beroperasi jelang akhir tahun ini.
Adi mengatakan peningkatan produksi ini merupakan salah satu fokus yang akan dicapai perusahaan tahun ini, selain untuk melakukan eksplorasi di wilayah yang berdekatan dengan tambangnya saat ini.
"Untuk produksi emas tahun ini target produksinya 180.000 Oz [ounce] sampai 200.000 Oz, sedangkan di kuartal I 2019 ini realisasinya sudah mencapai 600.000 Oz," kata Adi.
Produksi emas ini juga naik dari realisasi produksi perusahaan sepanjang 2018 yang sebesar 167.506 Oz. Peningkatan produksi ini
didukung dengan adanya peningkatan produksi pada lapisan oksida di tambang Tujuh Bukit dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton.
Selain itu, tambang emas Pani yang rampung diakuisisi akhir 2018 juga akan mendorong produksi perusahaan di tahun ini.
Adapun tambang Wetar di Maluku Barat diharapkan bisa memproduksi tembaga sebanyak 21.000 ton, naik dari total produksi tahun lalu yang sebanyak 17.071 ton. Kenaikan produksi ini dilakukan dengan mengembangkan Pit Lerokis yang diharapkan dapat memulai produksi komersial di tahun ini.
(gus) Next Article MDKA Turunkan Target Produksi Emas di 2022, Ini Alasannya
Most Popular