
Jelang Rapat The Fed, Bursa Asia Galau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 June 2019 17:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan dengan variatif. Indeks Nikkei 225 naik 0,03%, Shanghai Composite 0,2%, dan Hang Seng naik 0,4%. Sementara, Straits Times, Kospi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah masing-masing 0,45%, 0,22%, dan 0,96%.
Pasar keuangan Asia dihimpit oleh sentimen positif dan negatif. Sentimen positif datang dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed dalam waktu dekat. Memang tidak dalam rapat bulan ini, tetapi penurunan Federal Funds Rate diperkirakan terjadi bulan depan.
Untuk rapat bulan ini yang berlangsung pada 18-19 Juni, Jerome 'Jay' Powell diramal masih mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Mengutip CME Fedwatch, probabilitasnya mencapai 79,2%.
Namun pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) ke 2-2,25% dalam rapat bulan depan. Peluangnya cukup tinggi, yaitu 66,6%.
Persepsi suku bunga acuan di AS akan turun pada Juli membuat pasar keuangan Asia bersemangat. Arus modal mulai meninggalkan AS dan berhamburan ke berbagai penjuru, termasuk ke Asia.
Akan tetapi, ada sentimen negatif yang membuat sejumlah bursa saham Asia terkoreksi, termasuk IHSG. Pagi hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode Mei 2019 diumumkan anjlok 15,9% secara tahunan, lebih dalam ketimbang koreksi pada April yang sebesar 10%.
Rilis tersebut melengkapi data ekonomi pada pekan lalu yang juga mengecewakan. Pekan kemarin, penjualan barang-barang ritel Singapura periode April 2019 diumumkan jatuh 1,8% secara tahunan, lebih dalam ketimbang koreksi pada Maret 2019 yang sebesar 0,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Alert! Bursa Saham Eropa 'Kebakaran'...
Pasar keuangan Asia dihimpit oleh sentimen positif dan negatif. Sentimen positif datang dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed dalam waktu dekat. Memang tidak dalam rapat bulan ini, tetapi penurunan Federal Funds Rate diperkirakan terjadi bulan depan.
Untuk rapat bulan ini yang berlangsung pada 18-19 Juni, Jerome 'Jay' Powell diramal masih mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Mengutip CME Fedwatch, probabilitasnya mencapai 79,2%.
Persepsi suku bunga acuan di AS akan turun pada Juli membuat pasar keuangan Asia bersemangat. Arus modal mulai meninggalkan AS dan berhamburan ke berbagai penjuru, termasuk ke Asia.
Akan tetapi, ada sentimen negatif yang membuat sejumlah bursa saham Asia terkoreksi, termasuk IHSG. Pagi hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode Mei 2019 diumumkan anjlok 15,9% secara tahunan, lebih dalam ketimbang koreksi pada April yang sebesar 10%.
Rilis tersebut melengkapi data ekonomi pada pekan lalu yang juga mengecewakan. Pekan kemarin, penjualan barang-barang ritel Singapura periode April 2019 diumumkan jatuh 1,8% secara tahunan, lebih dalam ketimbang koreksi pada Maret 2019 yang sebesar 0,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Alert! Bursa Saham Eropa 'Kebakaran'...
Most Popular