Cadev Ambruk US$ 4 Miliar, IHSG Betah di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 June 2019 11:39
Sempat menunjukkan perlawanan, IHSG kini justru terlihat nyaman berada di zona merah.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat menunjukkan perlawanan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini justru terlihat nyaman berada di zona merah.

Dibuka menguat 0,1% ke level 6.282,61, IHSG kemudian jatuh ke titik terendahnya di level 6.260,01 (-0,26% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, 12/6/2019). IHSG kemudian berhasil membalikkan keadaan dengan merangkak naik ke zona hijau.

Pada pukul 11:00 WIB, IHSG ditransaksikan melemah 0,07% ke level 6.271,82. Sudah beberapa saat IHSG terus berada di zona merah.


Perkembangan terbaru, tekanan bagi pasar saham tanah air datang dari rilis angka cadangan devisa periode Mei 2019. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa per akhir bulan lalu, cadangan devisa bertengger di angka US$ 120,3 miliar atau ambruk hingga US$ 4 miliar jika dibandingkan dengan posisi per akhir April 2019.

BI menyebut bahwa penyebab turunnya cadangan devisa pada bulan lalu adalah tingginya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berkurangnya penempatan valas perbankan di bank sentral guna mengantisipasi siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing.

Seiring dengan ambruknya cadangan devisa, rupiah pun tak bisa bangkit. Dengan menipisnya cadangan devisa, amunisi yang dimiliki BI untuk menstabilkan rupiah kala terdapat guncangan menjadi berkurang sehingga mata uang Garuda akan lebih rentan. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,18% di pasar spot ke level Rp 14.255/dolar AS.

Pelemahan rupiah kemudian membuat investor asing melepas kepemilikannya atas saham-saham di tanah air. Hingga berita ini diturunkan, investor asing sudah membukukan jual bersih senilai Rp 218 miliar di pasar saham tanah air (pasar reguler).

Aksi jual investor asing yang begitu deras pada akhirnya membuat IHSG tak bisa lagi merangsek ke zona hijau.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 76,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 26,5 miliar), PT AKR Corporindo Tbk/AKRA (Rp 14,9 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 14 miliar), dan PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 13,6 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular