
Sri Mulyani: BI akan Ubah Kebijakan Moneter & Bunga Acuan
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
12 June 2019 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bank sentral di negara-negara lain mulai menurunkan bunga, kini Mantan Managing Director Bank Dunia tersebut kembali bicara lagi.
Sri Mulyani kali ini percaya Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter akan segera mengubah stance-nya.
"Kita tentu menghargai langkah-langkah yang dilakukan BI dalam rangka bersama pemerintah saat kondisi turbulence fokus mengelola ekonomi kita dan menjaga stabilitas," kata Sri Mulyani di Gedung BPK, Rabu (12/6/2019).
Saat ini menurut Sri Mulyani, kondisinya berubah. Termasuk direction alias arah dari negara-negara maju yang melihat kebijakan moneter untuk antisipasi adanya tanda-tanda pelemahan ekonomi.
"Saya rasa BI juga akan melakukan adjustment dari stance policy moneternya. Bagaimana BI melakukannya, saya menghormati karena mereka selalu menggunakan policy suku bunganya maupun policy makroprudensial yang dua-duanya sangat membantu dalam mendukung perekonomian kita."
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai, sudah saatnya bagi Indonesia untuk ikut menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
"Indonesia sudah waktunya juga. Sudah waktunya menurunkan suku bunga. [...] Mestinya lebih cepat lebih bagus," kata Wimboh, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Wimboh tak memungkiri, era suku bunga tinggi saat ini sudah mulai ditinggalkan sejumlah negara, seiring dengan adanya potensi perlambatan ekonomi dunia yang disebabkan friksi dagang antara Amerika Serikat (AS) - China.
(dru) Next Article Maret 2019, BI Tahan Bunga Acuan BI 7-Day RR di 6%
Sri Mulyani kali ini percaya Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter akan segera mengubah stance-nya.
"Kita tentu menghargai langkah-langkah yang dilakukan BI dalam rangka bersama pemerintah saat kondisi turbulence fokus mengelola ekonomi kita dan menjaga stabilitas," kata Sri Mulyani di Gedung BPK, Rabu (12/6/2019).
"Saya rasa BI juga akan melakukan adjustment dari stance policy moneternya. Bagaimana BI melakukannya, saya menghormati karena mereka selalu menggunakan policy suku bunganya maupun policy makroprudensial yang dua-duanya sangat membantu dalam mendukung perekonomian kita."
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai, sudah saatnya bagi Indonesia untuk ikut menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
"Indonesia sudah waktunya juga. Sudah waktunya menurunkan suku bunga. [...] Mestinya lebih cepat lebih bagus," kata Wimboh, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Wimboh tak memungkiri, era suku bunga tinggi saat ini sudah mulai ditinggalkan sejumlah negara, seiring dengan adanya potensi perlambatan ekonomi dunia yang disebabkan friksi dagang antara Amerika Serikat (AS) - China.
(dru) Next Article Maret 2019, BI Tahan Bunga Acuan BI 7-Day RR di 6%
Most Popular