Sebelum Main Valas Hari Ini, Baca Dulu Ya...

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2019 09:43
Sebelum berdagang valas hari ini, simak dulu sentimen-sentimen yang akan mewarnai pasar.
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) sedang tidak dalam kondisi yang bagus belakangan ini akibat spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve/The Fed. Sentimen ini sepertinya akan mendominasi perdagangan di pasar valas. 

Berdasarkan data FedWatch milik CME Group, pelaku melihat probabilitas suku bunga dipertahankan sebesar 2,25-2,5% pada pekan depan sebesar 77,5%. Namun pada Juli, kemungkinan Federal Funds Rate turun 25 basis poin menjadi 2-2,25% mencapai 62,3%.


Namun selain sentimen tersebut, pelaku pasar juga perlu menyimak sejumlah faktor lain. Pertama adalah inflasi AS.

Data terakhir menunjukkan inflasi Negeri Paman Sam pada April melambat menjadi 0,1% month-on-month (MoM) dibandingkan bulan sebelumnya 0,4%. Inflasi inti (yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan) hanya tumbuh 0,1%, sama dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan prediksi di Forex Factory, inflasi AS pada Mei diprediksi sebesar 0,1% dan inflasi inti sebesar 0,2%. Jika data-data yang dirilis pukul 19:30 WIB tersebut di bawah prediksi, maka dolar AS berpeluang besar akan kembali melemah.



Sentimen kedua adalah pidato Gubernur Bank Sentral Uni Eropa (ECB) Mario Draghi. Dalam rapat pekan lalu. Draghi belum mengindikasikan akan melonggarkan kebijakan moneter di tahun ini, membuat euro melesat naik ke level tertinggi sejak 22 Maret. Jika sang Italiano masih menunjukkan sikap yang sama saat berpidato nanti, mata uang Benua Biru memiliki peluang kembali menguat.

Sentimen ketiga adalah kehadiran Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Osaka (Jepang) yang masih belum pasti. Padahal pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump sangat dinantikan oleh pasar, karena bakal menentukan kelanjutan perundingan dagang AS-China.

Ketidakpastian tersebut membuat investor cemas akan kemungkinan berlanjutnya perang dagang. Dalam kondisi seperti ini, mata uang yen Jepang yang dianggap sebagai aset aman (safe haven) berpeluang menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular