
Analisis Teknikal
Ada Momentum Penguatan, Perhatikan Peluang Cuan Euro Ini!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 June 2019 14:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro melemah pada perdagangan Senin (11/6/19) tetapi masih bertahan di dekat level terkuat 11 pekan yang dicapai Jumat (7/6/19) lalu. Pekan lalu euro juga mencatat penguatan mingguan terbesar sejak Agustus 2018.
Momentum penguatan euro muncul setelah European Central Bank (ECB) tidak memberikan sinyal akan memangkas suku bunga di tahun ini. Pada pukul 13:30 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1314, mengutip kuotasi MetraTrader 5.
Hal tersebut berkebalikan dengan The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) yang sudah membuka peluang pemangkasan suku bunga. Bahkan, pelaku pasar memprediksi Bank Sentral AS tersebut akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali.
Memanasnya hubungan AS dengan China terkait dengan perang dagang masih belum berdampak pada pergerakan euro. Mata uang 19 negara ini biasanya akan melemah jika perang dagang memanas, tetapi hingga siang ini masih berada di zona hijau.
Analisis Teknikal
Momentum penguatan euro juga terlihat setelah lepas dari pola channel down (dua garis merah sejajar mendatar) pada grafik harian.
Euro kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah). Sementara, indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) memasuki zona positif.
Indikator-indikator tersebut memberikan peluang berlanjutnya penguatan euro untuk jangka panjang.
Pada time frame 30 menit euro terlihat berada dalam fase konsolidasi, melihat indikator MACD yang bergerak mendatar di dekat level 0. Mata uang 19 negara juga bergerak di kisaran MA 8 dan 21, dan masih di atas MA 125.
Indikator Stochastic sudah turun dari wilayah jenuh beli (overbought). Euro telah berhasil menembus resisten (tahanan atas) di kisaran US$ 1,1308, yang kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat.
Selama mampu bertahan di atas support tersebut, euro berpeluang naik ke area US$ 1,1333. Target selanjutnya jika area tersebut juga dilewati adalah US$ 1,1359. Sebaliknya jika support berhasil ditembus, euro berpeluang turun ke area US$ 1,1280.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%
Momentum penguatan euro muncul setelah European Central Bank (ECB) tidak memberikan sinyal akan memangkas suku bunga di tahun ini. Pada pukul 13:30 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1314, mengutip kuotasi MetraTrader 5.
Hal tersebut berkebalikan dengan The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) yang sudah membuka peluang pemangkasan suku bunga. Bahkan, pelaku pasar memprediksi Bank Sentral AS tersebut akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali.
Analisis Teknikal
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Momentum penguatan euro juga terlihat setelah lepas dari pola channel down (dua garis merah sejajar mendatar) pada grafik harian.
Euro kini berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), serta MA 8 hari (garis merah). Sementara, indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) memasuki zona positif.
Indikator-indikator tersebut memberikan peluang berlanjutnya penguatan euro untuk jangka panjang.
![]() Sumber: MetaTrader 5 |
Pada time frame 30 menit euro terlihat berada dalam fase konsolidasi, melihat indikator MACD yang bergerak mendatar di dekat level 0. Mata uang 19 negara juga bergerak di kisaran MA 8 dan 21, dan masih di atas MA 125.
Indikator Stochastic sudah turun dari wilayah jenuh beli (overbought). Euro telah berhasil menembus resisten (tahanan atas) di kisaran US$ 1,1308, yang kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat.
Selama mampu bertahan di atas support tersebut, euro berpeluang naik ke area US$ 1,1333. Target selanjutnya jika area tersebut juga dilewati adalah US$ 1,1359. Sebaliknya jika support berhasil ditembus, euro berpeluang turun ke area US$ 1,1280.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%
Most Popular