Usai 'Mudik' Sepekan, Rupiah Langsung Seng Ada Lawan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 June 2019 16:34
Kenaikan <i>Rating</i> dari S&P Masih Terasa
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Start rupiah setelah absen seminggu penuh cukup impresif. Rupiah baru diperdagangkan hari ini selepas libur Idul Fitri. Namun rupiah tidak mengalami jetlag, langsung tancap gas tanpa perlu adaptasi. 

Sepertinya sentimen domestik mendominasi keperkasaan rupiah hari ini. Sebelum libur Idul Fitri, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Ini menjadi kali pertama S&P memberi rating BBB kepada Indonesia sejak 1995. 

Kenaikan rating semakin mempertebal kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi pemerintah. Arus modal begitu deras masuk ke pasar surat utang pemerintah, sehingga imbal hasil (yield) menurun drastis. 

Pada pukul 16:14 WIB, yield obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 23,1 basis poin (bps) ke 7,792%. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan. 

Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah berbagai tenor: 



Tidak cuma di pasar obligasi, kenaikan rating juga berimbas positif kepada pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan 1,3% dan investor asing membukukan beli bersih Rp 480,83 miliar. 

Arus modal di pasar obligasi dan saham berhasil menjadi modal bagi rupiah untuk menguat. Tidak sekadar menguat, tetapi juga menjadi satu-satunya yang bisa menekuk dolar AS di Asia.  

Setelah seminggu absen 'mudik' lebaran, rupiah hari ini kembali dengan gaya. Selamat!



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular