Analisis Teknikal

Tembus Rekor Tertinggi, Saham BCA Bisa Sampai Rp 32.300

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 June 2019 12:37
asing pun juga meminati emiten yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Djarum tersebut dengan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 861 miliar.
Foto: PT Bank Central Asia Tbk. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus berlanjut bahkan mencapai rekor terbarunya di harga Rp 30.950/saham.

Saham BBCA tampaknya tidak hanya diminati investor lokal, asing pun juga meminati emiten yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Djarum tersebut dengan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 861 miliar sejak awal tahun.

Hingga penutupan perdagangan sesi I pukul 12.00 WIB, saham BBCA diperdagangkan menguat sebesar 1,37% pada level Rp 29.500/unit saham. Volume transaksi mencapai 19,5 juta unit dengan nilai Rp 590 miliar.

Sejak awal tahun, kinerja harga saham BBCA mengalami penguatan 14,4%, sedangkan dalam sebulan terakhir sahamnya naik 4,85%. Kinerja harga saham BBCA tersebut jauh lebih baik dari IHSG yang tumbuh hanya 1,71% sejak awal tahun, sehingga bobotnya terus naik menjadi 10,32% dari IHSG.

Prospek Saham BCA
Secara teknikal, tren saham BBCA dalam jangka pendek sedang bergerak naik. Harganya terlihat bergerak naik empat puluh lima derajat ke atas.

Potensi BBCA naik lebih tinggi lagi sangat terbuka mengingat saham tersebut sedang bullish. Adapun penghalang kenaikan (resistance) yang berpotensi di uji dalam waktu dekat berada di Rp 32.300 per saham.
Sumber: Refinitiv
Secara pergerakan, penguatan saham BBCA masih memungkinkan karena posisi harganya saat ini bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Namun potensi penguatan lebih besar karena indikator teknikal lainnya yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan posisi persilangan emas (golden cross).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article BBCA Sentuh Harga Saham Tertinggi Sejak IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular