Seri Edukasi Teknikal

Mengenal Charles Dow dan Teorinya (2)

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 June 2019 20:15
Mengenal Charles Dow dan Teorinya (2)
Foto: cover/Charles dow/ Edward ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah memahami sejumlah asumsi dalam Teori Dow pada artikel sebelumnya, kali ini akan dibahas sejumlah teori Dow secara lebih spesifik.

Teori pertama terkait dengan pergerakan pasar atau biasa disebut dengan trend. Charles Dow dan Hamilton mengidentifikasi bahwa terdapat tiga jenis tren di pasar, studi tersebut mengacu pada indeks Industrial dan indeks transportasi Dow Jones pada masa itu.

Terdapat 3 jenis tren atau pergerakan yang ada di pasar, yakni pergerakan tren primer (primary movement), pergerakan tren sekunder (secondary movement), dan fluktuasi harian (daily fluctuations).


Primary Movement

Pergerakan tren primer disebut juga dengan tren utama, yang merupakan dasar dari suatu pergerakan di suatu pasar secara lebih luas maupun menyeluruh. Tren primer dapat terjadi dalam hitungan bulan maupun tahun.

Melalui serangkaian pedoman, Teori Dow dapat digunakan untuk membantu para investor dalam mengidentifikasi arah gerak pasar berdasarkan tren utama dan menjadikan pijakan dalam berinvestasi.

Di dalam tren primer, pasar biasanya bergerak naik (bull) maupun turun (bear). Arah dari tren utama memiliki kecenderungan untuk terus berlanjut hingga terdapat sinyal-sinyal yang menunjukkan adanya pembalikan pembalikan arah.

Hamilton berkeyakinan bahwa panjang maupun durasi dari tren primer sebagian besar tidak dapat ditentukan.

Banyak trader maupun investor terpaku pada target harga dan waktu tertentu. Kenyataannya, tidak ada yang tahu di mana dan kapan tren utama tersebut akan berakhir. Dengan kata lain, mencoba memprediksi panjang dan durasi tren merupakan hal yang sia - sia.

Hamilton dan Dow lebih tertarik menangkap gerakan-gerakan besar yang ada di pasar melalui tren primer. Sukses, menurut Hamilton dan Dow diukur dari kemampuan untuk mengidentifikasi tren primer dan tetap berinvestasi sesuai dengan arah tren utama tersebut.

Baca: Mengenal Charles Dow dan Teorinya (1)

Secondary Movements

Yang ke dua adalah pergerakan tren sekunder. Secara harfiah, arah dari tren sekunder berlawanan dengan tren primer atau bisa dikatakan bersifat reaksioner. Di pasar yang sedang bullish, pergerakan sekunder dianggap sebagai suatu koreksi.

Pergerakan tren sekunder dapat berlaku selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Mengenal Charles Dow dan Teorinya (HOLD)Sumber: Stockcharts.com
Pada bulan September-96, indeks Dow Jones sempat mencatatkan harga tertingginya yang baru (new high), sehingga tren utama bisa dikatakan bullish. Primary tren ditunjukkan garis berwarna hijau dengan poin kenaikan sebanyak 1988.

Setelah itu, pada akhir bulan Maret-97 mulai terjadi penurunan selama 3 minggu yang ditunjukkan garis berwarna merah. Pergerakan tersebut dapat dianggap sebagai pergerakan tren sekunder (Secondary movement) karena tidak masuk dalam kategori fluktuasi harian.

Hamilton mencatat beberapa karakteristik dari pergerakan tren sekunder di pasar yang sedang bullish dan bearish. Karakteristik tersebut bukan merupakan aturan yang baku, melainkan hanya sebagai pedoman yang fleksibel untuk digunakan bersama dengan teknik analisis lainnya.

Tiga karakteristik utama telah tergambar pada pergerakan indeks Dow Jones di atas.

Berdasarkan pengamatan secara historis, pergerakan sekunder selalu muncul 1/3 hingga 2/3 dari gerakan utama, dengan kata lain 50% menjadi jumlah yang ideal untuk secara umum.

2. Hamilton mencatat bahwa pergerakan tren sekunder cenderung lebih cepat dan lebih tajam dari pada pergerakan tren primer yang terjadi sebelumnya. Secara visual, dapat dilihat bahwa pergerakan sekunder lebih tajam daripada tren utama.

Pada contoh gambar di atas, pergerakan dari tren utama berlangsung dari bulan Juli-96 hingga Mar-97, atau sekitar 8 bulan, yang mana tren utama mengalami kenaikan sebesar 38% (1988/5170 = 38%).

Sedangkan pergerakan pada tren sekunder, berlaku sebagai pengkoreksi dari tren utama dengan pelemahan sebesar 11,7% (842/7158 = 11,7%) dan berlangsung hanya dalam lima minggu.

3. Pada akhir pergerakan sekunder, biasanya terdapat periode-periode menjenuhkan sebelum terjadi pembalikan arah (rebound). Seperti pergerakan harga yang relatif sempit, penurunan volume, atau kombinasi dari keduanya.

Berikut adalah grafik Dow Jones secara harian yang mana menjelaskan pergerakan tren sekunder ketika pada level-level terendahnya pada bulan Apr-97.
Mengenal Charles Dow dan Teorinya (HOLD)Sumber: Stocksharts.com
Pada tanggal 7 - 10 April terdapat stagnasi volume (garis merah pada volume) pada indeks Dow Jones (DJIA). Stagnasi volume tersebut diiringi dengan pergerakan harga yang cenderung lebih rendah pada periode penurunan di periode tersebut.

Setelah tren penurunan mulai melandai dalam beberapa hari, akan ada pembalikan arah (rebound) dan Dow jones melanjutkan kenaikannya menuju level yang lebih tinggi (breakout).

Reaksi yang baru pada level yang lebih tinggi dikombinasikan dengan peningkatan volume (garis hijau pada volume), menunjukkan bahwa pergerakan tren sekunder telah berakhir dan tren utama telah kembali.

Daily Fluctuations

Dow memandang fluktuasi harga saham secara harian menjadi penting jika dilihat sebagai satu kesatuan, dengan kata tidak dapat berdiri sendiri. Karena fluktuasi acak pergerakan dari hari ke hari, nilai prakiraan fluktuasi harian terbatas paling baik.

Pergerakan tren sekunder dapat berlaku selama beberapa jam hingga beberapa hari, tetapi biasanya tidak lebih dari satu minggu. Terlalu berfokus pada fluktuasi harian akan menyebabkan salah perkiraan dan meningkatkan kemungkinan akan rugi.

Hanya memperhatikan pergerakan suatu saham dalam satu atau dua hari dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tergesa-gesa yang didasarkan pada emosi semata.

Sangat penting untuk melihat seluruh gambar ketika menganalisis pergerakan harga secara harian. Seperti potongan teka-teki, beberapa bagian tidak akan ada artinya, akan tetapi potongan-potongan tersebut juga sangat penting untuk melengkapi sebuah gambar.

Pergerakan harga secara harian menjadi penting ketika digabungkan dengan hari lainnya untuk membentuk pola pada sebuah analisis.

(Bersambung)

Baca: Mengenal Charles Dow dan Teorinya (1)

T
IM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular