Asing Obral Saham, Emiten Mana yang Paling Banyak Dilego?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
02 June 2019 18:45
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 2,51% di level 6.209,12.
Foto: Ilustrasi saham (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini (27-31 Mei), indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 2,51% di level 6.209,12 didukung oleh mulai derasnya arus modal yang masuk ke pasar keuangan Indonesia.

Terlebih lagi, pada Jumat lalu (31/5/2019), lembaga pemeringkat kenamaan dunia, Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari 'BBB-' menjadi 'BBB'. Ini merupakan rating terbaik sejak 1995 silam. Alhasil investor asing semakin gencar memburu instrument keuangan Tanah Air.

Di tengah derasnya arus modal asing yang masuk, masih terdapat beberapa emiten yang dilego investor pada pekan ini, dengan tiga di antara merupakan Badan Usaha Milik Negara.

1. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Sepekan menjelang Lebaran, Tower Bersama menjadi emiten yang paling banyak dilepas asing dengan membukukan aksi jual bersih mencapai Rp 373,9 miliar dari total volume perdagangan sebesar 292,15 juta transaksi.

Emiten menara telekomunikasi tersebut belum lama ini memutuskan untuk menerbitkan obligasi dalam denominasi dolar AS atau global bond senilai maksimal US$ 850 juta atau setara Rp 12,24 triliun (asumsi kurs Rp 14.400/US$).


2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham BNI pada pekan ini juga ikut diobral asing dengan total net sell atau jual bersih sebesar Rp 324,85 miliar dan menutup perdagangan pekan ini di harga Rp 8.400/saham atau turun 1,18% selama sepekan.

Emiten perbankan milik pemerintah ini, memutuskan untuk hanya mendistribusikan 25% laba bersih tahun lalu sebagai dividen atau setara dengan Rp 201,29/saham. Ini berarti para pemegang saham mendapatkan imbal hasil 2,4% atas setiap rupiah yang diinvestasikan ke BBNI (asumsi harga Rp 8.400/saham).

3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Market Leader industri telekomunikasi Tanah Air, Telkom menjadi sasaran investor asing dengan membukukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 258,87 miliar. Padahal dalam sepekan harga saham perusahaan tercatat menguat tajam dengan naik 6,56% ke level Rp 3.900/saham.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TLKM memutuskan untuk membagikan 90% laba bersih perusahaan sebagai dividen tunai atau setara Rp 16,23 triliun. RUPST juga sekaligus menunjuk direktur utama baru yaitu Ririek Ardiansyah.


4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Emiten bank milik pemerintah dengan nilai aset terbesar, BRI mencatatkan aksi jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 181,79 miliar. Selama sepakan, pergerakan harga saham BBRI menguat cukup tajam dengan naik 6,49% menjadi Rp 4.100/saham, di mana nilai ini didapat dari total volume perdagangan sebesar 1,22 miliar transaksi

5. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Market leader di sektor konsumer Ibu Pertiwi, Unilever Indonesia juga ikut tercatat sebagai emiten yang paling banyak dilego asing dengan aksi jual bersih mencapai Rp 166,78 miliar.

Selama sepekan harga saham UNVR menguat 3,25% menjadi Rp 44.500/unit saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp 1,06 triliun. Pada 18 Juni mendatang perusahaan memutuskan untuk mendistribusikan dividen Rp 775/unit saham atau setara Rp 5,91 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA




(dwa/tas) Next Article Ramai-ramai Emiten Stock Split, Apa Tujuannya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular