
Panasnya AS-China & AS-Meksiko Bikin Harga Minyak Anjok 3%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 June 2019 06:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak anjlok 3% lebih pada hari Jumat (31/5/2019) dan menjadi penurunan bulanan terbesar dalam enam bulan terakhir setelah Presiden Donald Trump memicu ketegangan dengan mengancam mengenakan tarif ke Meksiko, mitra dagang utama AS dan pemasok utama minyak mentah.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent crude futers turun US$ 2,38, atau 3,6%, menjadi US$ 64,49 per barel. Harga Minyak mentah di West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 3,09 menjadi US$ 53,50 per barel, kerugiannya 5,5%.
Brent menyentuh level rendah di US$ 64,37 per barel, terendah sejak 8 Maret. WTI di US$ 53,41 per barel, terlemah sejak 14 Februari. Brent futures membukukan penurunan 11% pada Mei dan WTI turun 16%, kerugian bulanan terbesar sejak November.
Pada Kamis (30/5/2019) Trump berjanji untuk menaikkan tarif kecuali Meksiko menghentikan penyebarang orang secara ilegal ke Amerika Serikat. Rencananya, tarif bea impor sebesar 5% mulai berlaku pada 10 Juni dan meningkat setiap bulan, hingga 25% pada 1 Oktober.
"AS mengimpor minyak mentah Meksiko sekitar 680.000 barel per hari. Tarif 5% akan membat tambahan biaya pembelian sebesar US$ 2 juta bagi AS, "kata analis PVM, seperti dikutip Sabtu (1/6/2019).
Amerika Serikat juga mengekspor lebih banyak bahan bakar ke Meksiko daripada negara lain, menurut Departemen Energi AS. Sejauh ini Mexico belum mengatakan menyatakan apakah akan membalas tarif dari AS.
Sebelumnya, Investor sudah khawatir dengan perang dagang AS-China bisa meningkatkan bahaya resesi.
"Tarif baru ini menawarkan efek 'tumpukan' ke pasar minyak yang telah melihat adanya tekanan penurunan harga karena kenaikan pasokan minyak mentah AS yang tak terduga, yang telah membebani sepanjang bulan Mei ini," ujar Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates, dalam sebuah catatan.
(roy/roy) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Mengutip Reuters, harga minyak Brent crude futers turun US$ 2,38, atau 3,6%, menjadi US$ 64,49 per barel. Harga Minyak mentah di West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 3,09 menjadi US$ 53,50 per barel, kerugiannya 5,5%.
Brent menyentuh level rendah di US$ 64,37 per barel, terendah sejak 8 Maret. WTI di US$ 53,41 per barel, terlemah sejak 14 Februari. Brent futures membukukan penurunan 11% pada Mei dan WTI turun 16%, kerugian bulanan terbesar sejak November.
"AS mengimpor minyak mentah Meksiko sekitar 680.000 barel per hari. Tarif 5% akan membat tambahan biaya pembelian sebesar US$ 2 juta bagi AS, "kata analis PVM, seperti dikutip Sabtu (1/6/2019).
Amerika Serikat juga mengekspor lebih banyak bahan bakar ke Meksiko daripada negara lain, menurut Departemen Energi AS. Sejauh ini Mexico belum mengatakan menyatakan apakah akan membalas tarif dari AS.
Sebelumnya, Investor sudah khawatir dengan perang dagang AS-China bisa meningkatkan bahaya resesi.
"Tarif baru ini menawarkan efek 'tumpukan' ke pasar minyak yang telah melihat adanya tekanan penurunan harga karena kenaikan pasokan minyak mentah AS yang tak terduga, yang telah membebani sepanjang bulan Mei ini," ujar Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates, dalam sebuah catatan.
(roy/roy) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Most Popular