Masuk Saham VIVA? Ini Bocoran Info dari Pieter Tanuri

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
31 May 2019 13:46
Mantan Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Pieter Tanuri belum berkomentar banyak.
Foto: Pieter Tanuri (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha Indonesia dan mantan Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Pieter Tanuri belum berkomentar banyak terkait dengan rencana membeli saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dua perusahaan media Grup Bakrie.

"Saat ini belum bisa berkomentar lebih lanjut mengenai VIVA," kata Pieter Tanuri, kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/5/2019). 

Pieter yang juga memiliki Bali United ini adalah pemilik lama Multistrada yang memproduksi ban merek Corsa dan Achilles Radial. Saham Multistrada kini dimiliki oleh Générale des Etablissements Michelin ketika mengambilalih 80% saham perusahaan dari Pieter dan pemegang saham pengendali perusahaan yang lain pada Januari silam dan dituntaskan pada April lalu.


Kabar di pasar menyebutkan bahwa Pieter berminat membeli saham VIVA dan MDIA. Menurut rencana, Pieter akan bersama dengan Erick Thohir dalam konsorsium tersebut masuk ke VIVA dan anak usahanya yakni MDIA.

Sayangnya, Pieter juga belum bisa menyebutkan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan jika berniat membeli saham VIVA.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie mengatakan industri media memang punya tingkat margin keuntungan yang menjanjikan. Hanya saja dia belum bisa secepatnya memberi kejelasan terkait kabar masuknya Pieter di VIVA.

"Terlalu dini kita membicarakan hal itu. Tapi semua orang ingin masuk ke bisnis ini," kata Anindya kepada CNBC Indonesia dalam sesi wawancara eksklusif, Kamis (23/05/2019).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu lalu (29/5/2019), VIVA berencana mendivestasi saham bersamaan dengan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD) atau private placement. Nilai penerbitan ini maksimal 25% saham dan dananya akan digunakan untuk membayar utang dan menambah modal kerja.

Direktur VIVA Neil R. Tobing menargetkan, dua aksi korporasi itu akan selesai pada triwulan III-2019. Ia mengatakan, kedua aksi korporasi itu, baik divestasi maupun private placement, dilakukan untuk lebih menarik investor. Pasalnya, jika hanya private placement, maka porsi saham yang dilepas hanya 10%. Neil menyebut, saat ini sudah mengerucut 2-3 investor strategis yang sedang dijajaki.

Ia juga tidak menyebut secara gamblang apakah Pieter Tanuri masuk dalam kriteria investor strategis tersebut.

"Kita harapkan di kuartal III tahun ini akan selesai," ungkap Neil R. Tobing, Rabu (29/5/2019) di Menara Bakrie, Jakarta.

Lebih lanjut, Pieter menegaskan secara personal ia sudah kenal dekat dengan Anindya Novyan Bakrie dan memang memiliki kesamaan visi mengembangkan sportainment di Indonesia.

"Saya kenal lama dengan Pak Anin, secara pribadi ada kesamaan visi mengembangkan sportainment di Indonesia, saya di sepak bola, Pak Anin misalnya mengembangkan mixed martials arts (MMA) melalui One Pride," kata dia.

Pieter Tanuri saat ini juga tercatat sebagai pemilik klub sepak bola Bali United yang bermarkas di Gianyar, Bali. Selain berbisnis, Pieter juga merupakan anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Exco PSSI). Belum lama ini dirinya baru saja didapuk menjadi komisaris di PT Liga Indonesia Baru.

Pieter sebelumnya menjabat Presiden Direktur Multistrada sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Kamis pekan lalu (23/5/2019) setelah saham terbesar dibeli Michelin. Penggantinya yakni Eric Pierre Robelt Vaillier selaku Presiden Direktur Multistrada Arah Sarana yang baru. 


(tas) Next Article Incar ANTV dan TVOne, Ini Sepak Terjang Bisnis Pieter Tanuri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular