Harga CPO Loyo, Saham Astra Agro Kurang Tenaga
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
31 May 2019 11:18
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), mulai stagnan di tengah tren penurunan harga saham perusahaan sejak awal tahun. Hingga kini belum ada katalis positif yang mampu membuat harga saham bergerak lebih tinggi.
Pada perdagangan pukul 10.55 WIB, Jumat ini (31/5/2019), saham AALI diperdagangkan pada level Rp 10.425/saham atau melemah 0,71%. Volume transaksi mencapai 137.000 saham dengan nilai transaksi Rp 1,44 miliar.
Sejak awal tahun, kinerja harga saham emiten perkebunan minyak kelapa sawit (CPO) tersebut mencatatkan penurunan hingga 11,21%.
Pelemahan paling dalam terjadi dalam 3 bulan terakhir dengan koreksi mencapai 23,6%.
Pada kuartal I-2019, total penjualan perusahaan mengalami penurunan hingga 4,8% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih kuartal I-2019 juga anjlok sebesar hingga 89% menjadi Rp 39,82 miliar, jauh lebih kecil dari laba kuartal I-2018 di angka Rp 373.419.
Kondisi pasar sawit Indonesia sepanjang kuartal I-2019 juga bisa dikatakan suram. Secara umum, harga CPO yang melemah menjadi dalang dibalik laba emiten-emiten sawit yang berguguran.
Berdasarkan data yang dihimpun Refinitiv, rata-rata harga CPO berjangka di bursa Malaysia Derivatives Exchange pada kuartal I-2019 hanya sebesar MYR 2.195/ton atau melemah 11,8% secara tahunan atau YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article CPO Tembus Level Tertinggi 8 Tahun, Saatnya Beli Saham Sawit?
Pada perdagangan pukul 10.55 WIB, Jumat ini (31/5/2019), saham AALI diperdagangkan pada level Rp 10.425/saham atau melemah 0,71%. Volume transaksi mencapai 137.000 saham dengan nilai transaksi Rp 1,44 miliar.
Sejak awal tahun, kinerja harga saham emiten perkebunan minyak kelapa sawit (CPO) tersebut mencatatkan penurunan hingga 11,21%.
Pelemahan paling dalam terjadi dalam 3 bulan terakhir dengan koreksi mencapai 23,6%.
Laba bersih kuartal I-2019 juga anjlok sebesar hingga 89% menjadi Rp 39,82 miliar, jauh lebih kecil dari laba kuartal I-2018 di angka Rp 373.419.
Kondisi pasar sawit Indonesia sepanjang kuartal I-2019 juga bisa dikatakan suram. Secara umum, harga CPO yang melemah menjadi dalang dibalik laba emiten-emiten sawit yang berguguran.
Berdasarkan data yang dihimpun Refinitiv, rata-rata harga CPO berjangka di bursa Malaysia Derivatives Exchange pada kuartal I-2019 hanya sebesar MYR 2.195/ton atau melemah 11,8% secara tahunan atau YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article CPO Tembus Level Tertinggi 8 Tahun, Saatnya Beli Saham Sawit?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular