Analisis Teknikal

Sentimen Global Kembali Memburuk, Rupiah Tertekan Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 May 2019 12:29
Rupiah melemah melawan dolar AS di perdagangan Rabu akibat kembali memburuknya sentimen global yang dipengaruhi oleh potensi pelambatan ekonomi global.
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Rabu (29/5/2019) akibat kembali memburuknya sentimen global yang dipengaruhi oleh potensi pelambatan ekonomi global.

Ekonomi AS diprediksi melambat cukup signifikan di kuartal-II tahun ini, terlihat dari serangkaian indikator ekonomi yang dirilis belakangan ini. Selain itu eskalasi perang dagang dimana AS dan China sama-sama menaikkan tarif impor juga menyebabkan tekanan bagi ekonomi Paman Sam.


Bank Morgan Stanley memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ini sebesar 0,6% diturunkan dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 1,0%. Begitu juga dengan JPMorgan yang menurunkan prediksi menjadi 1,0% dari sebelumnya 2,25%. Proyeksi tersebut jauh di bawah pertumbuhan kuartal-I sebesar 3,2%.

Dolar AS bukannya melemah merespons pemangkasan proyeksi tersebut, tetapi justru menguat. Hal ini tidak lepas dari status dolar sebagai aset safe haven yang membuatnya banyak diburu saat terjadi pelambatan ekonomi maupun gejolak di pasar. Dolar biasanya hanya kalah melawan yen yang dianggap lebih safe haven.

Rupiah sebagai mata uang emerging market tentunya tidak akan bisa menandingi kekuatan mata uang safe haven saat pelaku pasar cemas akan kemungkinan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Analisis Teknikal

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian                                          Sumber: investing.com

Secara harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR masih bergerak di kisaran rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis merah) MA 5 /rerata 5 hari (garis biru).

Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) bergerak naik setelah sebelumnya mendekati wilayah jenuh jual (overbought).

Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam                                               Sumber: investing.com


Pada grafik 1 jam, rupiah juga bergerak atas MA 5 (rerata 5 jam) dan MA 20 (rerata 20 jam) yang sudah menyilang, menjadi sinyal berlanjutnya pelemahan rupiah (USD/IDR bergerak naik). Indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang bisa membatasi pelemahan rupiah pada hari ini.

Berlanjutnya pelemahan rupiah kemungkinan akan menguji resisten (tahanan atas) Rp 14.470. Selama level tersebut tidak ditembus, rupiah berpeluang memangkas pelemahan dan kembali ke kisaran Rp 14.385.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/prm) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular