Keluarga Barki Tambah Kepemilikan di Harum Energy Rp 22 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 May 2019 10:09
PT Karunia Bara Perkasa memperbesar kepemilikan saham di emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Foto: REUTERS/Kristina Barker/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Barki, melalui PT Karunia Bara Perkasa memperbesar kepemilikan saham di emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan membeli 16.268.600 saham pada periode 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2019.

Pembelian saham itu dilakukan pada harga Rp 1.235/saham dan Rp 1.340/saham sehingga dana yang digelontorkan Karunia Bara mencapai sekitar Rp 21,79 miliar untuk tujuan investasi.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, 
Dasa Sutantio, Direktur Karunia Bara Perkasa mengatakan setelah transaksi tersebut, pemilikan Karunia Bara Perkasa atas HRUM meningkat menjadi 2.018.363.300 (74,65%) dari sebelumnya 2.002.094.700 (74,05%) saham.


Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2019, pemegang saham Harum Energy adalah Karunia Bara Perkasa sebesar 74,05%, PT Bara Sejahtera Abadi 0,09%, Ray Antonio Gunara 0,01%, dan investor publik sebesar 25,85%.

Adapun saham dari Bara Sejahtera Abadi dan Karunia Bara Perkasa seluruhnya dimiliki oleh keluarga Barki, sebagaimana tertuang dalam prospektus Harum.

Kiki Barki dan Lawrence Barki merupakan pemegang saham Bara Sejahtrera dan Karunia Bara. Kiki adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, sementara Lawrence yang kelahiran 
tahun 1971 ini menjabat sebagai Komisaris Utama Harum Energy sejak tahun 2010.

Khusus untuk Karunia Bara yang didirikan pada 27 Februari 2006, pemegang sahamnya adalah Kiki Barki 50%, Lawrence 25% dan Steven Scott Barki 25%.

Pada perdagangan pukul 10.03 WIB, Selasa (28/5/2019), saham Harum diperdagangkan di level Rp 1.425/saham atau minus 0,35% dari level harga kemarin, dengan kapitalisasi pasar Rp 3,85 triliun.

Selama 2018, Harum Energy mencatat laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 31,81 juta, turun dari laba US$45,27 juta di periode sama tahun sebelumnya.

Pendapatan naik menjadi US$336,71 juta dari US$325,59 juta dan kenaikan beban pokok menjadi US$235,23 juta dari US$213,71 juta membuat laba bruto turun menjadi US$101,48 juta dari laba bruto US$111,88 juta. Laba sebelum pajak tercatat sebesar US$48,19 juta turun dari laba sebelum pajak US$73,03 juta tahun sebelumnya.


(hps) Next Article Rogoh Rp 28 M, Keluarga Barki Beli Lagi Saham Harum Energy

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular