
Danamon Rilis Obligasi Rp 2 T, Kuponnya 7,55%-8,55%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 May 2019 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penerbitan obligasi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang didegungkan sejak awal tahun ini akhirnya direalisasikan. Bank yang kini dimiliki oleh The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (MUFG) ini merilis Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun.
Berdasarkan surat pendaftaran obligasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), surat utang tersebut ditawarkan dengan kupon antara 7,55%-8,55% per tahun.
Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, Seri A senilai Rp 1,14 triliun dengan tingkat bunga 7,55% per tahun yang akan dibayarkan setiap tiga bulan. Memiliki tenor selama 370 hari kalender.
Kemudian untuk seri B memiliki nominal sebesar Rp 852 miliar dengan kupon 8,55% per tahun. Seri ini akan jatuh tempo 24 Mei 2022 atau tenor selama 36 bulan.
Perusahaan telah memperoleh efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Mei 2019 dan dan masa penawaran obligasi dilakukan pada 22 Mei 2019. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Mei mendatang.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi (underwriter) adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas.
Penerbitan ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I tahun 2019 dengan target penerbitan total mencapai Rp 5 triliun. Sebelumnya manajemen Bank Danamon menegaskan penerbitan obligasi ini ditujukan perusahaan untuk penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas bank.
Pada 1 Mei lalu, MUFG selaku pemegang saham perusahaan juga menyelesaikan penggabungan Bank Danamon dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Penggabungan ini telah efektif per 1 Mei 2019 di mana BBNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank).
Simak ulasan prospek Bank Danamon setelah merger dengan BBNP.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Bakal Keluar dari MSCI, Saham Bank Danamon Amblas 19,7%
Berdasarkan surat pendaftaran obligasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), surat utang tersebut ditawarkan dengan kupon antara 7,55%-8,55% per tahun.
Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, Seri A senilai Rp 1,14 triliun dengan tingkat bunga 7,55% per tahun yang akan dibayarkan setiap tiga bulan. Memiliki tenor selama 370 hari kalender.
Kemudian untuk seri B memiliki nominal sebesar Rp 852 miliar dengan kupon 8,55% per tahun. Seri ini akan jatuh tempo 24 Mei 2022 atau tenor selama 36 bulan.
Perusahaan telah memperoleh efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Mei 2019 dan dan masa penawaran obligasi dilakukan pada 22 Mei 2019. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Mei mendatang.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi (underwriter) adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas.
Penerbitan ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I tahun 2019 dengan target penerbitan total mencapai Rp 5 triliun. Sebelumnya manajemen Bank Danamon menegaskan penerbitan obligasi ini ditujukan perusahaan untuk penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas bank.
Pada 1 Mei lalu, MUFG selaku pemegang saham perusahaan juga menyelesaikan penggabungan Bank Danamon dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Penggabungan ini telah efektif per 1 Mei 2019 di mana BBNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank).
Simak ulasan prospek Bank Danamon setelah merger dengan BBNP.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Bakal Keluar dari MSCI, Saham Bank Danamon Amblas 19,7%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular