
Rupiah Terlemah di Asia, Terlesu Sepanjang 2019, Salah Siapa?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 May 2019 16:35

Namun ada sentimen domestik yang membebani rupiah hari ini yaitu kondisi keamanan yang agak mencekam usai pengumuman hasil Pemilu 2019. Kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin unggul dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Aksi massa pun terjadi sejak kemarin untuk menolak hasil Pemilu, kegiatan yang masih berlangsung sampai sekarang. Pusat demonstrasi ini berada di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi ada sejumlah aksi lain di sejumlah titik.
Terjadi beberapa kali gesekan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada enam orang korban jiwa dan ratusan orang luka-luka.
Sejumlah kantor swasta dan pemerintahan di ibukota pun tidak beroperasi. Pasar Tanah Abang, pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara, juga terpaksa tutup karena menjadi salah satu titik keributan. Stasiun Tanah Abang juga masih ditutup karena dikuasai massa, membuat arus transportasi terhambat.
Situasi ini tentu membuat investor tidak nyaman, terutama asing. Di pasar saham, investor asing mencatat jual bersih Rp 143,74 miliar di pasar reguler yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah terkoreksi 0,19%.
Minimnya pasokan arus modal membuat rupiah kekurangan 'darah'. Akibatnya rupiah seakan tidak punya pilihan selain melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Aksi massa pun terjadi sejak kemarin untuk menolak hasil Pemilu, kegiatan yang masih berlangsung sampai sekarang. Pusat demonstrasi ini berada di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi ada sejumlah aksi lain di sejumlah titik.
Terjadi beberapa kali gesekan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada enam orang korban jiwa dan ratusan orang luka-luka.
Sejumlah kantor swasta dan pemerintahan di ibukota pun tidak beroperasi. Pasar Tanah Abang, pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara, juga terpaksa tutup karena menjadi salah satu titik keributan. Stasiun Tanah Abang juga masih ditutup karena dikuasai massa, membuat arus transportasi terhambat.
Situasi ini tentu membuat investor tidak nyaman, terutama asing. Di pasar saham, investor asing mencatat jual bersih Rp 143,74 miliar di pasar reguler yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah terkoreksi 0,19%.
Minimnya pasokan arus modal membuat rupiah kekurangan 'darah'. Akibatnya rupiah seakan tidak punya pilihan selain melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular