Huawei Dihukum Sepihak, Wall Street Dibuka Tertekan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 May 2019 21:18
Bursa AS anjlok pada Senin (20/5/2019) didorong koreksi saham-saham teknologi menyusul sanksi sepihak pemerintah AS terhadap Huawei.
Foto: Bursa Tokyo (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Senin (20/5/2019) didorong koreksi saham-saham teknologi menyusul sanksi sepihak pemerintah AS terhadap Huawei.

Indeks Dow Jones pada pukul 08:35 waktu setempat atau 20:35 WIB melemah 0,6% atau 153,66 poin ke 2.5610,34. Di sisi lain, Nasdaq kehilangan 112,78 poin atau 1,44% ke 7.703,5 menyusul koreksi saham-saham teknologi dan informasi, diikuti indeks S&P 500 yang melemah 22,46 poin atau 0,79% ke 2.837,07.



Raksasa perusahaan internet AS Google secara resmi menghentikan segala bentuk bisnis dengan Huawei yang meliputi pengiriman perangkat keras, piranti lunak, dan layanan teknis lainnya. Intel, Qualcomm dan Broadcom juga dikabarkan mengambil langkah serupa.

Langkah itu diambil mengikuti keputusan Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei ke dalam daftar berisikan mitra asing di mana perusahaan AS harus mengantongi izin pemerintah untuk berbisnis dengannya.

"Huawei memiliki jejaring di banyak sektor teknologi, sehingga ini tidak berakhir hanya hari ini. Jika keputusan ini dipertahankan, akan teruka peluang tetapi perusahaan AS juga akan berusaha menemukan jalan keluar," tutur chief market strategist Prudential Financial Quincy Krosby, sebagaimana dikutip CNBC International.

Merespons perkembangan itu, saham produsen chip berjatuhan mulai dari Nvidia, Advanced Micro Devices (AMD) hingga Lam Research yang terbanting rata-rata di atas 1%. Saham Micron Technology anjlok 2,9% sedangkan pemasok telekomunikasi Lumentum Holdings anjlok lebih dari 3%. Bahkan, Apple jatuh lebih dari 3%.


Pelaku pasar pun khawatir perang dagang akan kian berlarut-larut, karena kebijakan sepihak ini diambil di tengah upaya kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan dagang. Sejauh ini, AS telah menaikkan tarif terhadap produk China senilai US$200 miliar, dan Beijing membalas dengan kenaikan tarif terhadap produk AS senilai US$60 miliar.

CNBC melaporkan bahwa pembicaraan AS dan China sudah terhenti. Kekhawatiran perang dagang sepanjang bulan ini membuat indeks S&P 500 turun 2,9% sedangkan Dow Jones dan Nasdaq anjlok sebesar 3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular