Perang Dagang, Wall Street Kembali Terkapar di Zona Merah
Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 May 2019 06:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (17/5/2019) karena aksi jual masih terjadi dampak dari meletusnya kembali perang dagang antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 98,68 poin (0,38%) menjadi 25.764. Indeks S&P 500 kehilangan 16,79 poin (0,58%) menjadi 2.859,53. Indeks Nasdaq Composite turun 81,76 poin (1,04%) menjadi 7.816,29.
"Bukan hal yang aneh jika saham melemah pada akhir minggu," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. "Kemungkinan terjadi sesuatu yang aneh selama akhir pekan membuat orang-orang mengambil uang dari meja saat minggu berakhir."
China sepertinya berusaha meningkatkan tensi perang dagang dengan AS, menyerang dengan nada yang lebih agresif dan menyarankan pembicaraan lanjut bisa membuahkan hasil kecuali AS mengubah arah.
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa pemerintahannya akan menunda pengenaan tarif mobil impor hingga enam bulan, dan setuju untuk menaikkan tarif logam dari Kanada dan Meksiko.
Berita perang dagang dagang telah membayangi data ekonomi optimis. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan melonjak 5,3% di bulan Mei ke angka tertinggi dalam 15 tahun.
"Setelah musim pendapatan, pasar tampaknya bergeser ke faktor-faktor makro yang sulit diprediksi dan sulit untuk diperdagangkan," tambah Tuz.
(roy/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 98,68 poin (0,38%) menjadi 25.764. Indeks S&P 500 kehilangan 16,79 poin (0,58%) menjadi 2.859,53. Indeks Nasdaq Composite turun 81,76 poin (1,04%) menjadi 7.816,29.
"Bukan hal yang aneh jika saham melemah pada akhir minggu," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. "Kemungkinan terjadi sesuatu yang aneh selama akhir pekan membuat orang-orang mengambil uang dari meja saat minggu berakhir."
![]() |
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa pemerintahannya akan menunda pengenaan tarif mobil impor hingga enam bulan, dan setuju untuk menaikkan tarif logam dari Kanada dan Meksiko.
Berita perang dagang dagang telah membayangi data ekonomi optimis. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan melonjak 5,3% di bulan Mei ke angka tertinggi dalam 15 tahun.
"Setelah musim pendapatan, pasar tampaknya bergeser ke faktor-faktor makro yang sulit diprediksi dan sulit untuk diperdagangkan," tambah Tuz.
(roy/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular