
Sah! Pemegang Saham Restui BTN Caplok Anak Usaha PNM
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 May 2019 17:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini (17/5/2019). Salah satu agenda yang disepakati adalah persetujuan pengambilan PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM).
Direktur utama Bank BTN Maryono mengatakan pemegang saham sepakat agar BTN menjadi pemegang saham mayoritas di PNM IM. Aksi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap.
"Kami dapat kepercayaan untuk jadi mayoritas bertahap dimulai 30% sesuai persetujuan OJK," ujar Maryono dalam konferensi pers RUPS Tahunan di Gedung BTN, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Direktur Aset Manajemen Nixon Napitupulu menambahkan sebelum akhir tahun BTN akan mengambil 30% lagi saham PNM IM. Saat ini masuk dilakukan perhitungan valuasi menggunakan laporan keuangan Maret 2019.
"Tahun depan (kepemilikan saham) 60-85%. Mekanismenya bisa lewat right issue, harganya berdasarkan valuasi," ujarnya.
Pada 22 April 2019, BTN dan PNM selaku pemegang saham PNM IM menyepakati penjualan 30% saham ke BTN. kuisisi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis utama BBTN yaitu pembiayaan perumahan.
"PNM IM menunjukan pertumbuhan yang baik. Untuk itu kami sudah lakukan due dilligence untuk berikan saham sementara kurang lebih 30% dan akan kita tingkatkan lagi," Direktur Utama Bank BTN, Maryono, dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat antara Bank BTN dengan PT Permodalan Nasional Mardani, Jakarta, Senin (22/4/2019) di Kementerian BUMN.
Proses akuisisi ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shared Purchase Agreement/CSPA). BBTN membeli 33.000 lembar saham atau setara 30% saham PNM dari PNMIM. Dari aksi pembelian ini, BTN mengeluarkan dana senilai Rp114,3 miliar.
(roy/roy) Next Article Jelang Rights Issue, Laba BTN Moncer Hingga November 2022
Direktur utama Bank BTN Maryono mengatakan pemegang saham sepakat agar BTN menjadi pemegang saham mayoritas di PNM IM. Aksi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap.
"Kami dapat kepercayaan untuk jadi mayoritas bertahap dimulai 30% sesuai persetujuan OJK," ujar Maryono dalam konferensi pers RUPS Tahunan di Gedung BTN, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
"Tahun depan (kepemilikan saham) 60-85%. Mekanismenya bisa lewat right issue, harganya berdasarkan valuasi," ujarnya.
Pada 22 April 2019, BTN dan PNM selaku pemegang saham PNM IM menyepakati penjualan 30% saham ke BTN. kuisisi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis utama BBTN yaitu pembiayaan perumahan.
"PNM IM menunjukan pertumbuhan yang baik. Untuk itu kami sudah lakukan due dilligence untuk berikan saham sementara kurang lebih 30% dan akan kita tingkatkan lagi," Direktur Utama Bank BTN, Maryono, dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat antara Bank BTN dengan PT Permodalan Nasional Mardani, Jakarta, Senin (22/4/2019) di Kementerian BUMN.
Proses akuisisi ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shared Purchase Agreement/CSPA). BBTN membeli 33.000 lembar saham atau setara 30% saham PNM dari PNMIM. Dari aksi pembelian ini, BTN mengeluarkan dana senilai Rp114,3 miliar.
(roy/roy) Next Article Jelang Rights Issue, Laba BTN Moncer Hingga November 2022
Most Popular