Benarkah Likuiditas Mengetat, Apa yang Terjadi?

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
17 May 2019 10:38
Bank Indonesia (BI) terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang melalui operasi moneter.
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo (kiri) (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang melalui operasi moneter. Saat ini memang likuiditas cenderung ketat akibat 'kaburnya' dana asing di pasar saham maupun surat berharga negara [SBN] beberapa hari belakangan.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan karena terjadi outflow atau arus modal keluar yang lumayan banyak maka likuiditas sedikit ketat. Dan ini juga terjadi di perbankan dan pasar uang.

"Masalahnya tentu kalau kondisinya outflow likuiditas menuju ke jumlah ketat," kata Dody di di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Menurut Dody, pembiayaan non-bank dan pendalaman pasar keuangan menjadi kunci untuk menambah likuiditas di pasar. "Ini bisa menjadi solusi jangka pendek," kata Dody.

Secara terpisah Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengungkapkan likuiditas di pasar saat ini masih mencukupi. Memang ada siklus musiman yang membuat likuiditas sedikit tertarik.

"Itu siklus musiman memasuki Ramadan," kata Nanang.

"Memasuki bulan Ramadan di mana kebutuhan likuiditas meningkat, BI akan memastikan kecukupan likuiditas melalui peningkatan injeksi operasi moneter," tegas Nanang.





(dru/dru) Next Article Likuiditas Super Melimpah, BI Mulai Kepikiran Tapering?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular