
Dibuka Turun 0,18%, IHSG Volatile & Sementara di Zona Hijau
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 May 2019 09:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih anteng berada di zona merah dengan dibuka terkoreksi 0,18% ke level 5.969.86. Tekanan dari sentimen dalam negaeri dan luar negeri membuat bursa saham tanah air tidak bisa move on dari zona merah.
IHSG kompak dengan mayoritas bursa saham acuan kawasan Benua Kuning yang juga dibuka memerah: indeks Hang Seng anjlok 0,53%, indeks Straits Times turun 0,19%, indeks Nikkei terkoreksi 0,17%. Sedangkan indeks Shanghai dibuka stagnan dan indeks Kospi menguat terbatas 0,1%.
Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang penuh dengan ketidakpastian, ditambah dengan rilis neraca dagang Indonesia yang terparah sepanjang sejarah membuat pelaku pasar memilih untuk mengamankan aset dan mundur teratur.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sepanjang bulan lalu ekspor Indonesia anjlok 13,1% secara tahunan (YoY), lebih dalam dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yaitu kontraksi 6,2% YoY. Sementara itu, impor melemah 6,8% YoY, lebih baik dibandingkan konsensus yang memperkirakan kejatuhan sebesar 11,36%.
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan defisit US$ 2,5 miliar, yang berdasarkan data Refinitiv adalah defisit terdalam sepanjang sejarah Indonesia. Sebelumnya, defisit paling dalam tercatat senilai US$ 2,3 miliar dan terjadi pada Juli 2013.
Di lain pihak, rilis data ekonomi terbaru AS dan China menunjukkan bawah perekonomian kedua negara terus tertekan dengan berlarut-larutnya negosiasi dagang.
Penjualan ritel AS turun 0,2% secara bulanan di April, menurut data Departemen Perdagangan AS, Rabu (15/5/2019), berkebalikan dengan prediksi para ekonom yang memperkirakan ada kenaikan 0,2%.
Lebih lanjut, penjualan barang-barang ritel periode yang sama di Negeri Tirai Bambu diumumkan hanya tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan, di bawah konsensus yang sebesar 8,6%. Pertumbuhan tersebut adalah laju terendah semenjak Mei 2003.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump ternyata masih memiliki amunisi lainnya untuk membuat China bertekuk lutut yaitu dengan mengurangi ruang keterbatasan Huawei dan ZTE Corp di Amerika akan teknologi 5G yang dimiliki kedua perusahaan tersebut.
Akan tetapi, hingga berita ini dimuat, IHSG sudah mulai melipir ke zona hijau dengan menguat 0,06% ke level 5.966,45. Bursa mulai rebound karena investor memanfaatkan situasi dan berburu saham murah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Waspada! Laju IHSG Lagi-lagi Diadang Pola Rectangle
IHSG kompak dengan mayoritas bursa saham acuan kawasan Benua Kuning yang juga dibuka memerah: indeks Hang Seng anjlok 0,53%, indeks Straits Times turun 0,19%, indeks Nikkei terkoreksi 0,17%. Sedangkan indeks Shanghai dibuka stagnan dan indeks Kospi menguat terbatas 0,1%.
Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang penuh dengan ketidakpastian, ditambah dengan rilis neraca dagang Indonesia yang terparah sepanjang sejarah membuat pelaku pasar memilih untuk mengamankan aset dan mundur teratur.
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan defisit US$ 2,5 miliar, yang berdasarkan data Refinitiv adalah defisit terdalam sepanjang sejarah Indonesia. Sebelumnya, defisit paling dalam tercatat senilai US$ 2,3 miliar dan terjadi pada Juli 2013.
Di lain pihak, rilis data ekonomi terbaru AS dan China menunjukkan bawah perekonomian kedua negara terus tertekan dengan berlarut-larutnya negosiasi dagang.
Penjualan ritel AS turun 0,2% secara bulanan di April, menurut data Departemen Perdagangan AS, Rabu (15/5/2019), berkebalikan dengan prediksi para ekonom yang memperkirakan ada kenaikan 0,2%.
Lebih lanjut, penjualan barang-barang ritel periode yang sama di Negeri Tirai Bambu diumumkan hanya tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan, di bawah konsensus yang sebesar 8,6%. Pertumbuhan tersebut adalah laju terendah semenjak Mei 2003.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump ternyata masih memiliki amunisi lainnya untuk membuat China bertekuk lutut yaitu dengan mengurangi ruang keterbatasan Huawei dan ZTE Corp di Amerika akan teknologi 5G yang dimiliki kedua perusahaan tersebut.
Akan tetapi, hingga berita ini dimuat, IHSG sudah mulai melipir ke zona hijau dengan menguat 0,06% ke level 5.966,45. Bursa mulai rebound karena investor memanfaatkan situasi dan berburu saham murah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Waspada! Laju IHSG Lagi-lagi Diadang Pola Rectangle
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular