Cemas Perang Dagang Berbekas, Hang Seng dan Shanghai Melemah

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 May 2019 09:04
Indeks Shanghai (SSEC) dibuka stagnan di level 2.938,55 poin, sedangkan indeks Hang Seng (HSI) dibuka terkoreksi 0,53% menjadi 28.117,48 poin.
Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Hawa waspada tampaknya masih menyelimuti bursa saham acuan Negeri Tiongkok pada perdagangan hari ini, Kamis (16/5/2019).

Indeks Shanghai (SSEC) dibuka stagnan di level 2.938,55 poin, sedangkan indeks Hang Seng (HSI) dibuka terkoreksi 0,53% menjadi 28.117,48 poin.

Padahal pada penutupan perdagangan kemarin (15/5/2019) baik SSEC maupun HIS berhasil finis di zona hijau dengan penguatan masing-masing 1,91% dan 0,52%.

Kemarin Shanghai dan Han Seng berhasil menguat karena Presiden AS Donald Trump sudah cukup melunak. Pasalnya Trump mengatakan bahwa perseteruan dagang dengan China hanya merupakan "pertengkaran kecil" dan negosiasi antara kedua negara berlanjut dengan "sangat baik."

"Kami memiliki sebuah dialog yang sedang berlangsung. Itu akan terus berlanjut," papar Trump di hadapan reporter pada hari hari Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dilansir dari Reuters.

Akan tetapi, rilis data ekonomi China yang kurang memuaskan menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Tirai Bambu terus tersakiti dari perang dagang yang semakin berlarut-larut.

Produksi industri China periode April 2019 diumumkan hanya tumbuh sebesar 5,4% secara tahunan, di bawah konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv sebesar 6,5% YoY. Industri yang berkontribusi terhadap perlambatan tersebut adalah manufaktur dan industri.

Lebih lanjut, penjualan barang-barang ritel periode yang sama diumumkan hanya tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan, di bawah konsensus yang sebesar 8,6% YoY. Angka ini merupakan pertumbuhan terlemah sejak Mei 2003.

Sebelumnya, China juga mengumumkan bahwa penjualan kendaraan bulan April anjlok 14,6% YoY yang berarti kontraksi selama 10 bulan berturut-turut.

Pelaku pasar masih sangat waspada akan kelanjutan negosiasi dagang antara kedua negara, sehingga lebih memilih posisi bertahan.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari China ataupun Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESUA
(dwa/hps) Next Article Perang Teknologi Bikin Hang Seng & Shanghai Dibuka Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular